Apakah Seseorang Bisa Tertular Delta & Omicron Sekaligus?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Senin, 07/02/2022 11:50 WIB
Foto: Infografis Omicron/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak timbul pertama kali dua tahun lalu, Covid-19 telah memiliki banyak varian dan menularkan kepada sebagian besar orang di dunia. Tapi bisakah seseorang tertular varian Delta dan omicron secara bersamaan?

Belum ada laporan soal kemungkinan tersebut, namun Thomas Russo yang merupakan professor dan kepala departemen penyakit menular di University at Buffalo mengatakan koinfeksi bisa saja terjadi.

"Ini sangat mungkin dari sudut pandangan molekuler," ungkapnya dikutip laman health, Senin (7/2/2022).


Pakar penyakit menular di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, Amesh A. Adalja juga mengungkapkan hal yang sama. Koinfeksi pada dua jenis virus yang sama bisa terjadi, karena omicron menginfeksi beberapa sel dan Delta pada sel lainnya.

Sebagai catatan dalam tiga kasus yang didokumentasikan, para peneliti tak yakin dengan sumbernya. Russo mengatakan cara terbaik memahami koinfeksi bisa terjadi yakni melalui sebuah contoh.

"Bayangkan Anda berada di sebuah bar di mana ada banyak orang yang terinfeksi," kata dia.

Jika beberapa orang di sana memiliki omicron dan lainnya dengan Delta, mereka bisa melepaskan partikel virus ke udara dan orang lain bisa terpapar kedua varian. "Anda bisa mendapatkan kedua virus secara bersamaan," jelas Russo.

Menurutnya, dalam koinfeksi jenis virus yang berbeda bisa mengikat sel yang berbeda pada waktu yang sama. Dengan begitu, ini tak akan menjadi 50:50, bisa saja Delta lebih banyak atau sebaliknya terjadi pada omicron.

Selain terinfeksi dua varian bersamaan, Adalja mengatakan ada kemungkinan terpapar dua strain sama lain. Meskipun skenario ini lebih sulit untuk terjadi, sebab kekebalan tubuh berkembangan setelah terinfeksi.

"Ini mungkin lebih sulit terjadi setelah banyak waktu berlalu, karena sistem kekebalan tubuh Anda meningkat," ungkap Adalja.

Russo juga mengingatkan koinfeksi ini bisa terjadi bukan hanya pada Covid-19 saja. "Itu bisa terjadi dengan infeksi lain, termasuk flu," ujarnya.

Hal ini pernah ada dalam Journal of Clinical tahun 2015. Disebutkan koinfeksi influenza antara influenza A/H3N2 dan influenza A/H1N1pdm09 terdeteksi pada anak laki-laki berusia 3 tahun di Kamboja tahun 2014.


(npb/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Siap-Siap! Komdigi Berantas ISP Ilegal - Lelang Frekuensi 5G