
Awas! Penipuan Aset Digital NFT Kian Marak, Ini Modusnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Non-fungible Token (NFT) memang terus jadi bahan perbincangan di masyarakat dunia. Namun ternyata kepopuleran ini berbarengan dengan kejahatan yang terjadi di dalamnya seperti pencucian uang.
Praktik ini lewat pembelian dan penjualan NFT adalah sektor kegiatan kriminal yang kecil. Tapi pencucian yang terus berkembang, ungkap laporan Chainalysis.
Laporan itu menemukan sebagian kecil namun berkembang dari aktivitas di pasar NFT yang terkait dengan pencucian uang. Chainalysis melihatnya dari pelacakan nilai yang dikirim ke pasar NFT dari alamat kripto yang diketahui terkait penipuan, pencurian, operator malware, dan akun di bawah sanksi hukum.
Totalnya masih sangat kecil yakni sekitar US$1,4 juta atau Rp 20,1 miliar pada kuartal IV-2021. Ternyata jumlah ini tumbuh signifikan dari awal tahun.
"Semua aktivitas ini menunjukkan penurunan dibandingkan dengan pencucian uang berbasis kripto US$8,6 miliar (Rp 123,7 triliun) yang kami lacak sepanjang tahun 2021," ungkap laporan tersebut, dikutip dari The Verge, Kamis (3/2/2022).
"Namun demikian, pencucianĀ uang dan khususnya transfer dari bisnis kripto yang dikenai sanksi merupakan risiko besar membangun kepercayaan pada NFT dan harus dipantau lebih dekat oleh pasar, regulator dan penegak hukum".
Modus pencucian ini juga terungkap dalam laporan itu. Jadi pemilik NFT akan menjual NFT dengan mengirimkan yang kepada diri mereka sendiri yang berasal dari dompet kripto yang dikendalikan.
Wash trading memang telah lama jadi masalah pada pertukaran kripto. The Verge menuliskan ini memberikan kesan menyesatkan soal volume perdagangan, namun semakin jadi masalah untuk pasar NFT juga.
Chainalysis menyebut penjual dengan modus pencucian uang yang paling produktif melakukan 830 penjualan. Selain itu ada 262 pengguna diidentifikasi melakukan penjualan dengan uang milik sendiri lebih dari 25 kali.
Laporan itu menyebutkan keuntungan yang dibuat grup tersebut mencapai sekitar US$8,9 juta atau Rp 128 miliar.
(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cara Baru Penggemar Musik RI Hasilkan Cuan dari Lagu