
Ternyata Ini Penyebab Munculnya Varian & Mutasi Baru Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Telah banyak varian dan mutasi bermunculan sejak pandemi Covid-19 menghantam dunia dua tahun terakhir. Terbaru adalah kemunculan Omicron, yang diidentifikasi pertama kali di Afrika Selatan dan akhirnya menyebar termasuk di Indonesia.
Lalu kenapa ini terjadi? Penyebabnya adalah sifat seluruh virus yang pasti akan bermutasi dari waktu ke waktu. Tak terkecuali bagi virus SARS-Cov-2, selain Omicron sudah ada varian dari Alpha, Beta serta Delta.
Pakar evolusi patogen di University College London, Lucy van Dorp menyebut sebagian besar mutasi merupakan 'penumpang'. Namun mutasi tersebut adalah cara virus untuk bertahan dan bereproduksi.
"Virus yang membawa mutasi dapat meningkat frekuensi karena seleksi alam, dengan pengaturan epidemiologi yang tepat," jelasnya, dikutip BBC, Rabu (2/2/2022).
Varian virus punya asal yang berbeda satu sama lain. Namun ini berbagi mutasi pada gen yang akan mengkode protein lonjakan, inilah yang digunakan sebagai cara menempel dan memasuki sel manusia.
Alasan inilah yang disebutkan para peneliti membuat varian menjadi lebih menular. "Varian virus Inggris dan Afrika Selatan punya perubahan pada gen lonjakan yang konsisten dengan kemungkinan mereka lebih menular," kata Prof. Lawrence Young di University of Warwick.
Kecepatan penyebaran bergantung pada kombinasi yang dilakukan virus. Ini diungkap oleh Direktur Inisiatif Genomik Covid-19 di Wellcome Sangat Institute Hinxton Inggris, Jeff Barrett.
Dia juga menambahkan tidak ada bukti varian baru bisa menghindari gerakan protokol kesehatan. Menurutnya sebaiknya mengetatkan anjuran penggunaan masker hingga menjaga jarak.
"Dengan varian baru, situasi berubah lebih cepat karena pembatasan dilonggarkan dan diperketat dan ada sedikit ruang untuk kesalahan dalam mengendalikan penyebaran. Namun kami tidak punya bukti jika varian baru bisa menghindari masker, social distancing atau intervensi lain. Kita hanya perlu menerapkannya lebih ketat," jelasnya.
Keefektifan virus jadi pertanyaan selanjutnya saat sebuah varian teridentifikasi. Para peneliti juga terus mencoba memahami dampak vaksin berdasarkan urutan protein lonjakan.
Para peneliti meyakini vaksin tetap efektif digunakan, setidaknya dalam jangka pendek. Julian W. Tang, ahli virus University of Leicester menyebut vaksin dapat dimodifikasi untuk 'lebih pas dan efektif melawan varian dalam beberapa bulan'.
(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Ada Covid-19 Varian Asal RI
