Lagi Pandemi, Kok Orang-orang Rajin Beli Ponsel Baru?
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengiriman smartphone global mengalami pertumbuhan pertama kali sejak 2017 atau setelah empat tahun. Kenaikan itu mencapai 4% year-on-year menjadi 1,39 miliar handset pada 2021 lalu.
Ini berdasarkan laporan dari Counterpoint. Pertumbuhan itu juga terjadi saat pandemi Covid-19 dan masalah kekurangan komponen masih melanda di seluruh dunia.
Sebagai informasi, tahun 2017 smartphone dikirimkan sebanyak 1,56 miliar unit. Namun tahun-tahun berikutnya angka terus menurun.
Analis senior Counterpoint Research, Harmeet Singh Walia mengatakan kontribusi pertumbuhan itu terjadi dari wilayah Amerika Utara, Amerika Latin, dan India. Di Amerika Serikat (AS) permintaan sebagian besar pada iPhone 12.
"Pertumbuhan di AS sebagian besar didorong oleh permintaan untuk seri iPhone 12 dengan kemampuan 5G pertama Apple yang meresap hingga kuartal pertama 2021," jelasnya dikutip dari CNBC Internasional.
Permintaan juga terus berlanjut selama setahun lalu. Dia beralasan karena kuartal Oktober-Desember berakhir dengan catatan yang kuat akibat promosi liburan dan penjualan Black Friday.
Sementara di India, dia mengatakan ada alasan dari tingkat penggantian perangkat yang lebih tinggi, ketersediaan lebih baik, dan opsi pembiayaan lebih menarik pada ponsel kelas menengah ke atas.
Samsung berada di posisi terdepan dari volume pengirimannya, saat pabriknya di Vietnam melakukan lockdown akibat Covid-19 beberapa waktu lalu. Raksasa Korea Selatan itu mengirimkan sekitar 271 juta perangkat tahun lalu atau tumbuh 6% yoy.
Sementara itu Apple ada di belakangnya dengan pengirimannya sebanyak 237,9 juta unit, dari kinerja kuat iPhone 12. Sebelumnya perusahaan dilaporkan jadi yang teratas di pangsa pasar smartphone China.
"Di China, menjadi merek smartphone teratas di Q4 setelah enam tahun berkat iPhone 13, menyalip Samsung jadi smartphone teratas global pada Q4 2021," kata laporan Counterpoint.
Xiaomi juga mengalami pertumbuhan 31% yoy menjadi 190 juta unit. Sementara Oppo mengirimkan 143,2 juta uni dan Vivo dengan 131,3 juta perangkat.
Counterpoint Research menyebut masih bisa optimis pada pertumbuhan industri smartphone tahun 2022 ini. Dapat terjadi apabila pandemi bisa teratasi dan masalah kekurangan rantai pasokan bisa diselesaikan pada pertengahan tahun.
(npb/roy)