Mohon Doanya! Moderna Mulai Uji Klinis Booster Vaksin Omicron

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
27 January 2022 18:05
FILE PHOTO: FILE PHOTO: Vials of coronavirus disease (COVID-19) vaccines of Pfizer-BioNTech and Moderna are seen in the town of Ricany near Prague, Czech Republic, February 25, 2021.  REUTERS/David W Cerny/File Photo/File Photo
Foto: Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech dan Moderna (REUTERS/David W Cerny)

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen vaksin Amerika Serikat, Moderna mengumumkan akan melakukan uji klinis untuk dosis booster. Pengujian dilakukan khusus menargetkan varian Covid-19 Omicron.

Dalam pengumumannya, perusahaan mengatakan pasien pertama dalam uji coba fase dua telah menerima dosis booster khusus Omicron, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (27/1/2022).

Moderna mengharapkan mendaftarkan 600 peserta dewasa berusia 18 tahun ke atas. Para peserta akan dibagi atas dua kelompok yakni menerima dua dosis vaksin asli Moderna dan penerima dua dosis serta booster yang saat ini resmi.

Peserta dalam dua kelompok akan menerima satu dosis booster khusus varian yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan itu.

Moderna juga telah menerbitkan dosis booster sebesar 50 mikrogram tahan pada Omicron. Setelah enam bulan, antibodi yang memblokir infeksi menurun namun masih bisa dideteksi pada seluruh peserta.

Antibodi penetral yang dipicu oleh booster Moderna menurun saat melawan Omicron sebanyak 6,3 kali lipat. Ini jauh jika dibandingkan dengan 2,3 kali lipat pada jenis virus asli dalam periode waktu yang sama.

CEO Moderna Stephane Bancel meyakini antibodi penetral pada Omicron masih bisa dideteksi setelah enam bulan.

"Meskipun demikian mengingat ancaman jangka panjang yang ditunjukkan oleh lolosnya kekebalan Omicron, kami memajukan vaksin booster khusus varian Omicron," jelasnya.

Sebelumnya, dia pernah mengatakan orang yang menerima booster pada musim gugur kemungkinan memiliki perlindungan hingga melewati musim dingin. Namun kemungkinan butuh dosis keempat pada musim gugur 2022.

Bancel mengatakan alasannya karena vaksin booster juga ada kemungkinan penurunan. Sama halnya yang terjadi dengan dua dosis vaksin primer.

"Saya akan terkejut saat kita mendapatkan data dalam beberapa minggu mendatang yang bertahan dengan baik dari waktu ke waktu, saya berharap tidak akan bertahan dengan baik," ungkap Stephane Bancel mengacu pada kekuatan booster.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksin Moderna Tak Ampuh Lawan Omicron, Butuh Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular