
Gara-gara Bug di OpenSea, Hacker NFT Ini Cuan Rp11 Miliar

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah bug di platform penjualan NFT, OpenSea berhasil dimanfaatkan oleh peretas untuk mendapat untung. Bahkan mendapatkan uang mencapai lebih dari Rp 11 miliar.
Perusahaan analitik Blockchain, Elliptic melaporkan ada lima peretas yang berhasil mengeksploitasi celah tersebut. Mereka juga telah membeli setidaknya 12 NFT dengan harga jauh lebih murah dari nilai pasarnya.
Salah satu kasus adalah peretas dengan nama samaran jpegdegenlove berhasil mendapatkan tujuh NFt dengan total US$133 ribu (Rp 1,9 miliar). Kemudian pelaku menjualnya dengan cepat senilai US$934 ribu (Rp 13,3 miliar)dalam bentuk ether, dikutip dari laman resmi Elliptic, Rabu (26/1/2022).
Agar dana tidak bisa dilacak Blockchain, pelaku mengirimkan ethernya menggunakan Tornado Cash. Ini adalah layanan pencampuran yang digunakan untuk mencegah pelacakan dana.
Dengan hasil penjualan itu, jpegdegenlove berhasil mendapatkan keuntungan mencapai US$801 ribu atau Rp 11,4 miliar.
Penyerang lain juga berhasil membeli sebuah NFT senilai US$10.600 (Rp 151,9 juta). Berikutnya dia menjual dalam waktu lima jam dengan harga US$34.800 (Rp 498,7 juta).
Elliptic menjelaskan nampaknya pemilik NFT tidak sadar daftar pasar lama obyek yang dijual masih aktif. Daftar tersebut digunakan untuk membeli NFT dengan harga yang dipilih penjual di masa lalu, yang seringkali jauh di bawah harga pasar sekarang.
The Verge, mengutip Coindesk melaporkan bug itu sudah ditemukan pada 31 Desember 2021. Ada pula tweet pada 12 Januari 2022 juga merinci modus penjualan yang sama.
Tidak jelas apakah ini sebagai kelemahan keamanan terbuka platform atau kesalahan pengguna. The Verge juga mengatakan OpenSea tidak menanggapi untuk berkomentar soal masalah ini.
(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Jual Foto KTP Jadi NFT, Ini Bahaya Besar yang Mengancam