IDI Ungkap Alasan Kenapa Kamu Tak Boleh Remehkan Omicron

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Selasa, 18/01/2022 14:55 WIB
Foto: Zona merah di Kelurahan Kerukut, Tamansari, Jakarta, Senin (10/1/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Covid-19 varian Omicron sering disebut bergejala ringan dibandingkan varian lain. Namun Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta untuk tidak menganggap remeh varian yang ditemukan pertama kali di Afrika Selatan ini.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengatakan varian Omicron dipastikan akan membuat kasus melonjak. Ini telah terjadi di negara lain termasuk di Malaysia, Singapura, dan Thailand.

"Hampir pasti sangat pasti naik dengan cepat," kata Zubairi dalam program Profit CNBC Indonesia, Selasa (18/1/2022).


Bahkan Omicron bisa menyebabkan kasus Covid-19 gawat meski kematian dengan jumlah kecil. Angka kasus yang kecil bukan berarti tidak bisa membuat lonjakan.

Zubairi mengatakan Omicron akan menyebabkan jumlah terinfeksi akan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan varian Delta. Soal kasus kematian, dia mencontohkan di Inggris dan Amerika Serikat (AS) juga mengalaminya.

Di AS kasus meninggal dalam satu minggu terakhir lebih dari 10 ribu. Dari jumlah itu per Januari, 95% kasus merupakan Omicron. di Inggris kasus kematian di awal Omicron menyebar juga cukup tinggi.

"Bukti di di Inggris, 30 Desember waktu itu masih sedikit yang meninggal sudah 75 orang," kata dia.

Karena potensi lonjakan kasus itu, dia mengatakan masyarakat perlu melakukan langkah-langkah untuk menangkal lonjakan kasus. Yakni dengan melaksanakan protokol kesehatan.

Misalnya menggunakan masker dan jangan makan di restoran berbarengan. Selain itu jika tidak ada hal penting sebaiknya tidak perlu berkegiatan di luar rumah.

"Lain sekarang beda dari seminggu. sudah waktunya pakai masker terbaik, jangan makan bareng-bareng di restoran, kalau enggak penting banget keluar rumah, jangan pulang kampung," ungkapnya.


(npb/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat