Wah! China Berhasil Temukan Ada Air di Bulan, Layak Huni?
Jakarta, CNBC Indonesia - Kendaraan penjelajah Bulan dari China, Chang'e 5 menemukan ada air di Bulan. Temuan ini disebut bisa jadi berita baik untuk manusia yang berupaya membangun dan mengoperasikan stasiun penelitian.
Chang'e 5 memberikan bukti ada 120 bagian per juta air (seperti hidroksil dan atau H2O) pada regolith Bulan. Tim peneliti gabungan dipimpin Lin Yangting dan Lin Honglei dari institut Geologi dan Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan China mengamati sinyal air dalam data spektral reflektansi yang dikumpulkan tersebut.
Menurut tim peneliti, air di bulan tersebut 'sebagian besar terkait dengan implantasi angin matahari', dikutip dari Global Times, Senin (10/1/2022).
Atas temuan ini, Song Zhongping, analis antariksa dan komentator TV, air bisa mendukung kelangsungan hidup manusia di Bulan. Selain juga dapat menghasilkan bahan bakar untuk pesawat luar angkasa seperti roket.
Dengan temuan air itu diharapkan bisa memfasilitasi eksplorasi manusia ke antariksa jauh lebih dalam lagi. Song menambahkan Bulan dapat jadi batu loncatan atas wacana migrasi manusia ke Mars.
Chang'e 5 memang sudah pulang ke Bumi pada 17 Desember 2020 lalu. Namun pencarian atas air tidak akan berhenti di sana.
Menurut peneliti, misi Chang'e 6 dan Chang'e 7 akan terus mencari air di Bulan. Studi yang dilakukan saat ini jadi dasar pada tujuan ilmiah di masa depan.
Fase keempat misi Bulan dari negara China memang telah disetujui oleh otoritas setempat, ungkap wakil administrator di China National Space Administration (CNSA). Misi tersebut mencakup terbaru Chang'e 6, 7, dan 8 yang diharapkan bisa dilakukan pada dekade berikutnya.
Chang'e 7 direncanakan akan diluncurkan menuju Kutub Selatan Bulan lebih dulu. Berikutnya diikuti Chang'e 6 yang bertugas untuk pengambilan sampel dan pengembalian dari wilayah itu.
Sementara bagian terakhir fase keempat, Chang'e 8 akan membangun bentuk utama Stasiun Penelitian Bulan Internasional.
(npb/roy)