Waspada! Gejala Ini Muncul Saat Terpapar Mutasi Baru Covid-19
Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 belum berakhir. Virus ini masih bermutasi memunculkan varian baru. Saat ini varian yang dominan adalah varian Delta. Namun ada kekhawatiran akan pesatnya infeksi varian Omicron.
Varian Delta disebut memiliki tingkat penularan 40% lebih tinggi dari varian Covid-19 awal. Varian Delta terbukti meningkatkan risiko seseorang untuk masuk rumah sakit bagi yang belum mendapatkan vaksin Covid-19.
Biasanya pasien akan mengeluhkan kondisi yang bertambah para selama 3-4 hari setelah terinfeksi. Berikut beberapa gejala seseorang terinfeksi Covid-19 versi Food and Drug Administration AS, dikutip Senin (27/12/2021):
- Demam dan kedinginan.
- Sakit tenggorokan atau batuk.
- Lesu dan kelelahan.
- Sakit kepala.
- Mual.
- Kehilangan indera penciuman atau Anosmia.
- Kehilangan indera perasa.
- Gejala seperti flu biasa.
Meskipun banyak hal yang belum diketahui dari varian omicron, varian baru ini telah dimasukkan World Health Organization (WHO) sebagai varian of concern (VoC). Omicron disebut sebagai varian baru yang mengandung banyak mutasi sehingga diprediksi dapat menyebar dengan cepat.
Belum diketahui tingkat keparahan dari varian omicron pada mereka yang belum divaksinasi atau lansia. Bukti awal dari mereka yang terinfeksi varian omicron menderita gejala yang lebih ringan seperti flu. Namun mereka yang dilaporkan terinfeksi varian omicron ini sebagian besar sudah mendapatkan vaksinasi baik satu dosis atau dua dosis dan usia muda.
Melansir NBC News, berdasarkan laporan awal butuh waktu kurang dari seminggu atau bahkan di bawah 3 hari untuk seseorang yang terinfeksi varian omicron untuk menunjukkan gejala. Ini lebih singkat ketimbang varian Delta dari varian Covid-19 lainnya.
Berikut beberapa gejala umum terpapar Covid-19 varian omicron:
- Batuk
- Kelelahan
- Hidung tersumbat dan pilek
- Gejala kehilangan indra penciuman atau perasa tampaknya jarang terjadi.
(roy/roy)