
Vaksin Corona Mana yang Ampuh Lawan Omicron? Nih Bocorannya

Vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna
Studi tentang hasil tes oleh perusahaan asuransi asal Afrika Selatan, Discovery Health, menemukan dua vaksin COVID-19 Pfizer 70% efektif melawan infeksi Omicron atau sedikit menurun dibandingkan dengan efektivitas awal yang berkisar 80%. Efektivitas tersebut juga termasuk melawan penyakit parah, atau kasus rawat inap.
Sementara studi Columbia University dan University of Hong Kong menemukan antibodi dari vaksin Pfizer 20 kali lebih rendah dalam melawan varian Omicron ketimbang varian asli. Dalam riset dari Inggris, dari 581 kasus Omicron, 32% telah menerima dua dosis vaksin Pfizer 15 minggu sebelumnya atau lebih dari itu.
Lagi-lagi peneliti menyimpulkan vaksinasi booster membuat perlindungan meningkat. Antibodi vaksin Pfizer melawan Omicron diklaim kembali meningkat sama seperti menghadapi infeksi varian awal.
Namun, dibandingkan Pfizer, studi tersebut melihat penurunan antibodi lebih sedikit saat melawan Omicron. Penurunan antibodi vaksin Moderna terhadap Omicron terjadi sembilan kali lipat dibandingkan dengan infeksi varian sebelumnya. Di akhir kesimpulan kembali ditekankan antibodi meningkat tinggi setelah diberikan vaksin booster dengan jenis serupa.
Vaksin AstraZeneca
Data per 14 Desember dari badan Keamanan Kesehatan Inggris, Universitas Oxford, dan Imperial College London menunjukkan infeksi COVID-19 Omicron membuat perlindungan dari dua dosis vaksin AstraZeneca mengalami penurunan.
Studi tersebut melibatkan 188 ribu orang. Meski begitu, hasil studi didasarkan pada jumlah sampel yang sangat kecil untuk Omicron yakni 581 kasus dibandingkan 56.439 kasus varian Delta, dan belum peer review.
Dari 581 kasus Omicron, 20% di antaranya tidak divaksinasi, yang merupakan 11% dari keseluruhan hasil tes yang dilihat. Sedangkan 33% lainnya telah menerima dua dosis vaksin AstraZeneca berselang 15 minggu atau lebih. Riset kemudian mengklaim dua dosis vaksin AstraZeneca diikuti booster Pfizer bisa meningkatkan perlindungan.
Vaksin Sinovac
Perusahaan China Sinovac's CoronaVac adalah salah satu vaksin yang paling banyak dikirim secara global, memasok vaksin ke sejumlah negara Afrika, Amerika Latin, dan Asia Tenggara, meskipun tingkat efikasi dari hasil studi lebih rendah ketimbang vaksin COVID-19 lain. Bahkan Brasil menyarankan vaksinasi booster Sinovac untuk usia lebih tua sebelum negaranya diserang Omicron.
Studi laboratorium Universitas Hong Kong menunjukkan bahwa sampel dari orang yang menerima dua dosis vaksin Sinovac gagal menghasilkan antibodi yang dapat dideteksi melawan Omicron, sehingga kesimpulannya suntikan booster diperlukan.
Namun, dalam laporan riset terbarunya, tiga dosis vaksin Sinovac diklaim tak mampu melawan varian Omicron. Dikutip dari Reuters, peneliti menilai vaksin Covid-19 berbasis mRNA untuk booster Pfizer lebih efektif diberikan untuk membentuk kekebalan terhadap varian Omicron.
Hanya saja peneliti tidak menjelaskan lebih lanjut berapa besar antibodi yang dihasilkan vaksin Sinovac atau Pfizer melawan varian Omicron. Para ahli menyarankan penerima dua dosis vaksin Sinovac untuk mencari vaksin jenis lain jika ingin mendapatkan dosis vaksin booster atau vaksin COVID-19 ketiga.
[Gambas:Video CNBC]
