
Ilmuwan Prediksi Sisa Umur Matahari, Masa Depan Bumi Terancam

Jakarta, CNBC Indonesia - Ilmuwan punya prediksi soal berapa sisa umur Matahari. Saat ini bintang besar itu berusia kurang dari lima miliar tahun.
"Matahari berusia kurang dari 5 miliar tahun. Ini semacam bintang paruh baya, dalam arti bahwa hidupnya akan menjadi sekitar 10 miliar tahun atau lebih," kata Paola Testa, Astrofisikawan di Center for Astropysics seperti dikutip dari Live Science, Rabu (22/12/2021).
Sekarang Matahari berada dalam tahap fase utama, yakni saat fusi nuklir hidrogen bisa membuatnya memancarkan energi dan memberikan tekanan cukup untuk menjaga bintang agar tidak runtuh akibat massanya sendiri.
Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) atau NASA mengungkap saat Matahari membakar sebagian besar hidrogen pada intinya, akan berubah menjadi raksasa merah. Dalam fase itu sekitar lima miliar tahun lagi, Matahari disebut akan berhenti menghasilkan panas lewat fusi nuklir.
Sementara di bagian luar Matahari akan bersinar saat mendingin. Saat itu akan menelan planet terdekat dengan Matahari yakni Merkurius dan Venus. Selain juga mendorong angin Matahari pada bagian di mana bisa menghancurkan medan magnet Bumi dan melepaskan atmosfernya.
Pastinya Bumi akan berdampak saat itu. Studi tahun 2014 telah diterbitkan dalam Geophysical Research Letters menyebutkan apabila penghuni Bumi selamat dalam peningkatan 10% kecerahan Matahari, dalam 1 hingga 1,5 miliar tahun akan menguapkan lautan Bumi.
Berikutnya, Matahari akan menggabungkan helium yang masih ada dari fusi hidrogen menjadi karbon dan oksigen. Ini sebelum akhirnya runtuh ke intinya, meninggalkan nebula atau cangkang plasma yang tersisa pada lapisan luar saat menyusut menjadi bintang mati berukuran Bumi sangat padat dan jauh lebih panas, dikenal katai putih.
(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngeri! Ini yang Terjadi Pada Bumi Jika Matahari Mati