Senjata Menkes Cegah Covid-19 Varian Omicron Menyebar di RI

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
20 December 2021 18:25
Keterangan Pers Menteri terkait Evaluasi PPKM, Jakarta, Senin (20/12/2021). (Tangkapn layar youtube Sekpres RI)
Foto: Keterangan Pers Menteri terkait Evaluasi PPKM, Jakarta, Senin (20/12/2021). (Tangkapn layar youtube Sekpres RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Covid-19 varian Omicron diketahui sudah masuk di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan upaya pihaknya untuk membendung menyebarnya varian tersebut ke dalam negeri.

Salah satunya adalah memperketat karantina. Seperti diketahui kasus Omicron ditemukan di karantina Wisma Atlet dan Budi mengungkapkan semua kasus omicron di Indonesia adalah imported case (kasus impor dari laur negeri) serta belum ada yang menyebar keluar.

"Oleh karena itu perlu kita perketat kedatangan luar negeri dan karantina menjadi 14 hari. Agar kasus yang datang dari Nigeria, London, dan Amerika bisa terus kita jaga," kata Budi dalam keterangan pers evaluasi PPKM, Senin (20/12/2021).

Dia menambahkan satu minggu terakhir ada peningkatan perjalanan luar negeri di seluruh pintu masuk. Setelah dilakukan PCR dan genome sequencing, positivity rate dari pintu masuk laut dan darat jauh lebih tinggi dari pintu masuk udara.

Untuk itu, dia mengatakan akan memperkuat surveillance dan karantina di pintu masuk darat dan laut. Pengetesan selain dengan Whole Genome Sequencing (WGS), juga bertambah dengan tes PCR SGTF (S-gene Target Failure).

"Selain tes WGS, kita juga sudah menggunakan tes PCR SGTF yang bisa mempercepat mendeteksi. Tes PCR SGTF berfungsi sebagai marker, tidak 100% seperti WGS tapi kemungkinan bisa mendeteksi Omicron dalam waktu 4-6 jam, WGS 3-5 hari," jelasnya.

Percepatan vaksinasi juga diharapkan bisa dilakukan. BGS melaporkan per pagi ini sudah ada 267 juta dosis, dengan pembagian 152 juta dosis pertama dan 107 juta sudah vaksinasi lengkap.

Vaksinasi anak yang dimulai minggu lalu juga sudah diberikan sebanyak 542 ribu dosis. Budi juga mengimbau untuk bisa mempercepat vaksinasi agar bisa menghadapi masuknya Omicron ke komunikasi lokal.

"Vaksinasi yang paling banyak yang sekarang datang Pfizer dan Astrazeneca tidak usah pilih vaksinnya tipe apa, langsung vaksinasi," kata BGS.

Protokol kesehatan khususnya penggunaan aplikasi Peduli Lindungi juga akan diperkuat. Masyarakat nantinya akan bisa mengakses lokasi penggunaan yang disiplin dan tidak.

"Publik bisa lihat lokasi mana yang disiplin menggunakan dan tidak. Mall nya mana yang Peduli Lindungi yang aktif sehingga aman," ungkapnya.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Covid Global Melonjak, Warga RI Harus Booster Kedua?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular