
Mengenal Sandbox, Game Serupa Minecraft Bisa Dapat Kripto

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi penggemar kripto, mungkin pernah mendengar Sandbox. Game ini telah meluncurkan uji alpha metaverse pertamanya di bulan November dan menjadi yang paling banyak dibicarakan di industri.
Dalam laman resminya, Sandbox menjelaskan ini adalah platform berbasis komunitas tempat pembuat konten bisa memonetisasi Aset Voxel dan pengalaman bermain game di Blockchain.
Sandbox juga punya SAND, yaitu token yang digunakan di seluruh ekosistem The Sandbox. Token ini jadi dasar untuk transaksi dan interaksi. SAND dibangun di atas Blockchain Ethereum dan ada persediaan 3 miliar SAND, dikutip Jumat (17/12/2021).
The News Minute menuliskan game ini menawarkan pemain mendapatkan pengalaman virtual yang unik. Serta item game berdasarkan NFT, serta berbasis Blockchain dan DeFi.
Pemain dalam ekosistem bisa membangun dan mendesain avatar sendiri. Berikutnya mereka bisa mengakses berbagai lingkungan, permainan dan hub di metaverse yang berbeda. Barang-barang digital yang dibuat bisa dimonetisasi melalui NFT serta dijual di Sandbox Marketplace dengan token SAND.
![]() |
Token SAND ini juga bisa didapatkan dengan bermain game dan berpartisipasi dalam kontes di Sandbox. Bisa juga dengan membelinya di sejumlah bursa kripto.
Sementara itu Co-founder Sandbox, Sebastien Borget mengatakan sedang berpikir cara mempertahankan dunia metaverse dalam layanannya dari serangan perusahaan teknologi besar seperti Meta.
"Tujuan kami adalah membangun metaverse terbuka yang bisa melawan apa yang disebut kompetisi yaitu metaverse Web 2.0," kata dia dikutip dari South China Morning Post.
Laman tersebut menuliskan banyak penggemar kripto dan blockchain percaya raksasa teknologi merupakan musuh metaverse terdesentralisasi. Borget mengatakan cara perusahaan besar tersebut memproyeksikan visi menciptakan dunia virtual itu kurang beragam.
"Kami tidak berpikir perusahaan-perusahaan itu bisa membangun sesuatu yang benar-benar menyenangkan melayani pengguna karena mereka telah begitu fokus pada model bisnis utama mereka, dan bagaimana memuaskan pemegang saham daripada pengguna yang punya aset, yang memiliki tata kelola platform mereka," jelasnya.
(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai Beli Kavling Tanah Metaverse, Mahal Mana Sama Menteng?