Astronot Nangis Lihat Kondisi Bumi dari Antariksa, Ada Bahaya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
13 December 2021 08:20
Penampakan Bumi dari Luar Angkasa (Twitter @Thom_astro)
Foto: Penampakan Bumi dari Luar Angkasa (Twitter @Thom_astro)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum lama ini, astronaut NASA, Megan McArthur mengaku sedih melihat Bumi dari stasiun antariksa International Space Station (ISS). Penyebabnya adalah kejadian kebakaran yang terjadi di beberapa wilayah di Bumi beberapa waktu terakhir.

Bahkan kebakaran tersebut bisa terlihat dengan mudah dari luar angkasa. "Kami sangat sedih melihat kebakaran di sebagian besar Bumi, bukan hanya Amerika Serikat," ujar Megan McAthur dalam wawancaranya dengan Insider dan dikutip dari Futurism, dikutip Senin (13/12/2021).

Menurutnya para ilmuwan sesungguhnya sudah memperingatkan perihal kebakaran tersebut. Untuk menyelesaikan masalah ini, Megan mengimbau butuh kerja sama dari seluruh komunitas global.

"Selama bertahun-tahun para ilmuwan dunia telah membunyikan bel alarm ini. Ini adalah peringatan bagi seluruh komunitas global. Butuh seluruh komunitas global untuk menghadapi ini dan mengatasi tantangan tersebut," jelasnya.

Kebakaran hutan terjadi di sejumlah wilayah, dari Siberia, Yunani, Spanyol hingga Pacific Northwest. Kabarnya berdasarkan citra satelit memperlihatkan kebakaran hutan dengan bentuk awan asap.

Kabarnya Turki sangat terpukul karena kebakaran hutan tersebut. Sementara Amerika Serikat (AS) berupaya merekrut petugas pemadaman kebakaran yang cukup.

Di Brazil, wilayah hutan hujannya juga terancam deforestasi. Kejadian ini, disebutkan dalam riset Dr. Simon Evans dari Carbon Brief, telah berlangsung selama beberapa dekade terakhir.

Deforestasi dilakukan untuk lahan dapat dialihgunakan, seperti pertanian, peternakan, bahkan kawasan tinggal atau perkotaan. Penggundulan hutan di Brasil dijalankan kolonialis sebagai cara membuka lahan untuk menanam tanaman komersial seperti karet, gula, dan tembakau.

Bencana ini dipercepat pada paruh terakhir abad ke-20 untuk menciptakan peternakan sapi, perkebunan tanaman skala industri. Misalnya adalah kedelai, kelapa sawit dan penebangan.

Dari sebuah foto udara yang tersebar belum lama ini memperlihatkan hutan telah mengalami pengurangan lahan terus menerus. Amazon menjadi lebih banyak melepaskan Co2 daripada yang diserapnya selama 10 tahun terakhir.

Sebanyak 40% dari hutan juga bisa berubah menjadi sabana kering, ini akan terjadi apabila hujan turun akibat perubahan iklim. Sabana yang didominasi padang rumput cenderung ada di wilayah dengan iklim sedang dan curah hujan lebih sedikit dibandingkan hutan hujan.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Astronaut Nangis Kejer Lihat Bumi dari Antariksa, Ada Bahaya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular