Tokopedia, Halodoc, & Shipper Bicara Soal Konsep Bakar Uang

Tech - Lalu Rahadian, CNBC Indonesia
07 December 2021 17:15
Vice President Government Relation dan Corporate Affairs Halodoc Adeline Hindarto Foto: Vice President Government Relation dan Corporate Affairs Halodoc Adeline Hindarto

Jakarta, CNBC Indonesia - Konsep promosi dengan metode 'bakar uang' dianggap harus dihindari perusahaan rintisan (startup), kecuali hal itu dilakukan untuk investasi masa depan dan edukasi masyarakat. Pendapat tersebut dikemukakan tiga perusahaan teknologi pemenang CNBC Awards kategori 'The Most Inspiring Technology Companies' yaitu Tokopedia, Shipper Indonesia, dan Halodoc. Pernyataan itu disampaikan ketiga perusahaan tersebut karena selama ini perusahaan rintisan kerap dipandang wajar melakukan metode 'bakar uang' demi mengembangkan bisnisnya.

Vice Chairman & Co Founder Tokopedia Leontinus Alpha Edison berkata, perusahaannya tidak setuju dengan konsep 'bakar uang' yang kerap dilakukan berbagai startup. Menurutnya, Tokopedia lebih memilih menggunakan modalnya untuk investasi teknologi serta infrastruktur demi pengembangan bisnis di masa depan.

"Saya sih tidak setuju dengan konsep bakar uang, Menurut saya kita investasi untuk masa depan, belajar dari teknologi banyak yang sudah sukses di luar sana maupun di dalam. Apa yang dilakukan itu sebenarnya kita investasi buat masa depan. Kemudian ekosistem pendukungnya itu tidak bisa langsung siap dan bisa beroperasi dalam sekejap. Kebanyakan apa yang kami lakukan itu sebenarnya mempersiapkan itu. Mempersiapkan infrastrukturnya, ada yang fisik dan pembayaran," kata Leontinus, Selasa (7/12/2021).

Leontinus berkata, investasi secara tepat guna wajib dilakukan perusahaan agar tetap eksis dan berkembang. Tanpa investasi, sebuah perusahaan akan selalu menjadi pihak yang menunggu dan kalah oleh pesaingnya.

Pendapat senada dikemukakan Co-Founder dan COO Shipper Budi Handoko. Dia berkata, penggunaan dana untuk investasi akan membawa dampak yang jauh lebih besar dibanding melakukan pemasaran dengan cara 'bakar uang'.

"Kalau kita lakukan investasi ini kita percepat perkembangan agar kalau sudah sampai tahap tertentu bisa raih profit atau Return of Investment. Perlu diingat, di setiap startup itu kami tahu bahwa kami harus suatu saat profitable. Kebanyakan investasi dilakukan di pembangunan IT dan pembangunan fasilitas infrastruktur, bukan bakar duit, tapi kami bangun sesuatu yang solid untuk masa depan kami," kata Budi.

Pada kesempatan yang sama, VP Government Relation & Corporate Affairs Halodoc Adeline Hendarto berkata konsep 'bakar uang' lebih tepat jika dilakukan dengan tujuan edukasi masyarakat. Menurutnya, peningkatan taraf literasi dan penetrasi teknologi digital di masyarakat tidak bisa dilakukan hanya dalam jangka pendek.

"Bagaimanapun untuk literasi dan penetrasi digital nggak bisa terjadi hanya dalam satu malam. Jadi untuk konsep bakar uang saya sebutnya lebih ke edukasi masyarakat, agar mereka bisa lebih teredukasi memanfaatkan teknologi digital untuk kesehatan ini," kata Adeline.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Kolaborasi & Inovasi, Kunci Bisnis Tokopedia Kala Pandemi


(rah/rah)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading