Shipper Bersiap Ekspansi dan Inovasi Produk Baru di 2022

Lalu Rahadian, CNBC Indonesia
07 December 2021 14:45
Co-Founder & COO Shipper, Budi Handoko (CNBC Indonesia)
Foto: Co-Founder & COO Shipper, Budi Handoko (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Daftar perusahaan asal Indonesia yang melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri akan bertambah dan Shipper akan menjadi salah satunya. Perusahaan agregator logistik Shipper Indonesia mengungkap keinginan ekspansi usahanya ke negara lain.

Rencananya, ekspansi bisnis akan dilakukan Shipper mulai 2022. Perusahaan ini kini tengah mencari negara potensial untuk menjadi tujuan perluasan bisnisnya.

"Salah satu big plan kami lagi melihat apakah ada negara yang bisa kami ekspansi. Jadi kami sedang rencanakan ekspansi (ke luar negeri)," kata Co-Founder dan COO Shipper Budi Handoko dalam Webinar CNBC Indonesia Awards 'The Most Inspiring Technology Company', Selasa (7/12/2021).

Rencana ekspansi jaringan bisnis dimiliki Shipper setelah perusahaan berhasil meningkatkan kinerja selama dua tahun terakhir. Hingga akhir 2020 lalu, pendapatan Shipper tercatat tumbuh hingga 6 kali lipat.

Pertumbuhan tersebut diikuti bertambahnya jumlah gudang yang dimiliki Shipper, dari semula 44 unit pada 2019 menjadi 222 per 2021. Selain merencanakan ekspansi usaha, Shipper juga berencana mengeluarkan produk dan layanan baru mulai tahun depan.

"Kami akan tingkatkan produk-produk untuk ekosistem kami. Jadi ini yang sangat kami fokuskan agar tahun depan bisa launching produk, dan otomatis harapan kami adalah bagaimana agar kami bisa kurangi biaya pengiriman atau logistik di Indonesia," ujarnya.

Menurut Budi, prospek usaha logistik dan pergudangan di Indonesia masih sangat cerah dan berpeluang tumbuh lebih pesat di masa depan. Alasannya, saat ini masyarakat sudah terbiasa berbelanja secara daring. Kebiasaan ini mempengaruhi kebutuhan gudang dan jasa logistik di dalam negeri.

Optimisme Shipper juga muncul karena perusahaan menilai langkah pemerintah melakukan digitalisasi di daerah sudah tereksekusi secara baik. Melalui digitalisasi, akan ada semakin banyak masyarakat yang akhirnya bisa berbelanja dan beraktivitas secara daring.

"Dari bisnis yang sudah ada kami akan memperkuat basis dan memperluas jaringan. Kedua, kami akan perluas kolaborasi, misalnya, bersama Kementerian Perhubungan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, karena kami lihat ekosistem logistik penting sekali. Tujuannya, agar kami bisa mengurangi biaya logistik di Indonesia. Dengan digitalisasi dan kolaborasi kita bisa lakukan itu," ujarnya.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Shipper Ungkap Tantangan Bisnis Logistik Saat Pandemi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular