Berkah Pandemi, Gudang & Pendapatan Shipper Melonjak

Lalu Rahadian, CNBC Indonesia
07 December 2021 12:32
Co-Founder & COO Shipper, Budi Handoko (CNBC Indonesia)
Foto: Co-Founder & COO Shipper, Budi Handoko (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan agregator logistik Shipper Indonesia meraih peningkatan pendapatan dan perkembangan bisnis yang cukup signifikan dalam kurun dua tahun terakhir. Pertumbuhan bisnis Shipper sedikit banyak dipengaruhi pandemi Covid-19.

Co-Founder dan COO Shipper Budi Handoko mengatakan sepanjang 2020 pendapatan perusahaan melonjak hingga 6 kali lipat dibanding setahun sebelumnya. Peningkatan pendapatan ini diikuti bertambahnya jumlah gudang yang dimiliki Shipper hingga mencapai 222 unit gudang per 2021.

"Jumlah gudang kami sebelum pandemi ada 40 gudang, sekarang sudah ada 222 gudang di seluruh Indonesia. Kemudian dari sisi pendanaan kami tahun ini berhasil closing funding series B sekitar US$62,5 juta atau sekitar Rp1 triliun," kata Budi dalam Webinar CNBC Indonesia Awards 'The Most Inspiring Technology Company', Selasa (7/12/2021).

Pada April 2021 lalu, Shipper tercatat resmi meraih pendanaan Seri B senilai US$63 juta dari DST Global Partners dan Sequoia Capital India. Investor lain yang turut berpartisipasi dalam penyaluran pendanaan ini adalah Prosus Ventures, Floodgate, Lightspeed, Insignia Ventures, AC Ventures, dan Y Combinator.

Pendanaan tersebut diraih Shipper dalam jarak kurang dari setahun sejak perusahaan meraih pendanaan Seri A pada Juni 2020. Keberhasilan Shipper meraih pendanaan dan mencatat kinerja positif sedikit banyak dipengaruhi pandemi Covid-19.

Budi berkata, sejak pandemi terjadi tren masyarakat berbelanja daring meningkat. Hal ini mempengaruhi kebutuhan logistik dan gudang bagi pedagang.

Kenaikan kebutuhan logistik dan gudang selama pandemi direspon Shipper dengan melakukan ekspansi usaha di dalam negeri. Menurut Budi, perubahan kebiasaan masyarakat dalam berbelanja juga terjadi karena keberhasilan pemerintah melakukan digitalisasi ke daerah-daerah.

"Kalau kita lihat dengan adanya digitalisasi otomatis tren belanja online makin banyak dan orang-orang sudah terbiasa dengan adanya service dari third party seperti kami yang kirimkan barang untuk mereka. Tren perilaku konsumen kini sudah berubah, dan juga didukung penerapan teknologi di daerah di mana pemerintah sangat menggalakan perkembangan teknologi di daerah," ujarnya.

Keberhasilan Shipper meningkatkan pendapatan dan perkembangan bisnisnya juga dipengaruhi langkah perusahaan rutin menjalin kolaborasi dengan entitas bisnis lain. Selama ini, Shipper telah bekerjasama dengan berbagai perusahaan rintisan dan lokapasar yang ada di Indonesia.

"Tahun ini kami ada kolaborasi dengan Halodoc untuk pengiriman obat-obatan, ini suatu prestasi karena kami kolaborasi antar startup. Beberapa marketplace juga kami berkolaborasi dari sisi fullfillment untuk mereka," katanya.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mencari Perusahaan Teknologi Paling Menginspirasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular