Booster Vaksin Covid-19: Dilakukan Tahun Depan dan Berbayar
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dipastikan memberikan dosis ketiga vaksin Covid-19 untuk masyarakat. Mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan vaksin booster dilakukan pada bulan depan.
"Bapak Presiden juga minta kegiatan booster (vaksin Covid-19) dimulai bulan Januari," ujar Airlangga, saat konferensi pers digital.
Dia mengatakan pemerintah segera menyelesaikan aturan soal vaksin booster ini. Vaksin dosis ketiga tidak akan diberikan lagi gratis, namun ada kelompok masyarakat yang berbayar.
Wacana soal vaksin dosis ketiga telah digulirkan sejak pertengahan tahun ini. Dalam beberapa kesempatan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan soal kemungkinan booster diberikan hingga skema berbayar.
Sementara itu, tenaga kesehatan telah diberikan vaksin booster belum lama ini.
Berikut empat fakta soal vaksin booster, yang dirangkum CNBC Indonesia, Senin (6/12/2021):
1. Dilakukan Tahun Depan
Berdasarkan pemaparan Airlangga, vaksin booster diberikan mulai Januari mendatang. Sementara dalam kesempatan berbeda beberapa waktu lalu, Budi Gunadi juga mengatakan kemungkinan dosis ketiga didapatkan tahun depan.
"Di Januari (2002) sudah selesai semua, di awal tahun depan kita sudah mulai suntikan ketiga (booster)," kata Budi saat Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI (25/8/2021).
Saat rapat pada Senin (8/11/2021), Budi mengatakan vaksin booster akan dilakukan saat vaksinasi sudah memenuhi 50% target. Diperkirakan ini akan tercapai di bulan Desember.
"Hitung-hitungan di akhir Desember 59% tercapai vaksin dua kali. 80% sudah dapat vaksin pertama, proper memberikan vaksin booster," kata Budi.
2. Berbayar
Vaksin dosis ketiga ini tidak akan seperti sebelumnya yang bersifat gratis. Namun akan ada biaya yang dibebankan pada sejumlah kelompok masyarakat.
Budi mengatakan masyarakat yang membayar untuk mendapatkan vaksin booster adalah yang diluar penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
"Akan terbuka dengan vaksin yang masuk sehingga rakyat mendapatkan booster bisa memilih, yang PBI kita bisa lakukan subsidinya melalui BPJS (Kesehatan)," ungkap Budi.
3. Perkiraan Harga
Budi pernah mengungkapkan diperkirakan harga vaksin booster adalah Rp 100 ribu.
Sementara itu lembaga Unicef dalam laporan Vaccine Market Dashboard menampilkan harga per dosis sejumlah vaksin di beberapa negara termasuk Indonesia. Sinovac, misalnya di Indonesia senilai US$13,6 - US$17 (Rp 196 ribu - Rp 245 ribu).
Sinopharm di beberapa negara harganya mulai dari US$9- US$36 (Rp 130 ribu-Rp 520 ribu). Sementara Pfizer dari US$6,75 - US$23,15 (Rp 97.600-Rp 334.750) , Novavax US$3 - US$20,90 (Rp43 ribu-Rp 302 ribu), Janssen dari US$8,5 hingga US$10 (Rp 122 ribu-Rp 144ribu), dan AstraZeneca harga per dosisnya berkisar US$2,19 sampai US$7,95 (Rp 31.600 ribu-Rp 114.900).
4. Jenis Vaksin
Budi juga sempat mengatakan vaksin akan terbuka jadi masyarakat punya pilihan. Dia menyatakan beberapa waktu lalu, pihaknya sedang melakukan pengujian di sejumlah perguruan tinggi.
Sementara itu, penelitian dari Inggris melihat jenis vaksin yang baik untuk dosis booster. Mereka melihat dari tujuh vaksin Oxford-AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, Novavax, Johnson&Johnson, Moderna, Valneva dan Curevac.
Dari hasil penelitian, terungkap tidak ada satupun vaksin yang menimbulkan masalah keamanan. Efek samping yang umum dirasakan seperti kelelahan, sakit kepala dan nyeri tempat suntikan.
Seluruh vaksin juga dinyatakan meningkatkan kekebalan saat diberikan 10-12 minggu setelah dosis kedua AstraZeneca diberikan. Sementara enam vaksin, kecuali Valneva, mengalami peningkatan imunitas pada peserta yang mendapatkan dua dosis Pfizer-BioNTech.
(npb/roy)