Vaksinasi RI Nomor 5 Dunia, Tapi Baru 64% Populasi

Tech - Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
23 November 2021 13:40
infografis/vaksinasi covid-19 indonesia Tembus 2 Juta Dosis Sehari/Aristya Rahadian Foto: infografis/vaksinasi covid-19 indonesia Tembus 2 Juta Dosis Sehari/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Penularan kasus aktif Covid-19 harian di Indonesia saat ini mulai menurun, namun vaksinasi kepada masyarakat juga tetap harus ditingkatkan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, saat ini Indonesia menghadapi kasus harian yang rendah, dengan penularan per hari pada kisaran 364 orang. Sangat rendah dibandingkan saat virus corona varian delta menyebar dengan cepat, yang mencapai penularan hingga 50.000 jiwa per hari.

Sampai saat ini, kata Sri Mulyani Indonesia masih berjuang untuk menghadapi tantangan untuk mencegah kematian dan penularan kasus aktif Covid-19, caranya dengan meningkatkan vakisnasi.

"Vaksinasi menjadi penting sebagai alat untuk meningkatkan daya kekebalan kita. Vaksinasi RI pada posisi ranking ke-5 dunia, jumlah vaksinasi harus ditingkatkan per harinya," jelas Sri Mulyani dalam Kongres Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI) tahun 2021, Selasa (23/11/2021).

Pasalnya, menurut Sri Mulyani, sampai dengan 19 November 2021 secara persentase saat ini di Indonesia masih rendah. Jumlah masyarakat Indonesia yang sudah divaksinasi dosis 1 baru mencapai 133,4 juta atau baru mencapai 49,37% dari populasi.

Sementara untuk dosis kedua atau sudah dengan vaksin lengkap baru mencapai 87,96 juta atau setara dengan 32,55%. Adapun untuk booster yang sudah dilakukan kepada tenaga kesehatan sudah mencapai 1,2 juta.

Padahal, pemerintah menargetkan untuk bisa melakukan vaksinasi hingga 64,05% populasi untuk dosis 1 dan bisa mencapai 42,24% populasi untuk dosis 2 atau lengkap.

"Kita masih pada level 64% untuk dosis 1 dan yang komplit hingga dosis kedua hanya 42%. Sehingga akselerasi vaksinasi harus terus dilakukan dan diharapkan bisa mencapai 2 juta dosis per hari," jelas Sri Mulyani.

Terlebih realisasi vaksinasi per daerah, kata Sri Mulyani juga belum merata. Sampai dengan 19 November 2021, pemberian vaksin dosis 1 tertinggi ditempati oleh Jakarta dengan persentase mencapai 106,5%, Bali 79,6%, Yogyakarta 75,2%, Kepri 70,7%, dan Bangka Belitung 54,6%.

Sementara di daerah lain untuk dosis pertama masih di bawah rata-rata angka nasional. Seperti di Papua baru mencapai 15,4%, Aceh 27,4%, Papua Barat 27,7%, Maluku 28,7%, Sulawesi Utara 28,9%, dan Sulawesi Tengah 29,4%.

Bahkan untuk dosis 2 lengkap, kawasan Indonesia di wilayah Timur juga masih di bawah 20%. Dosis 2 tertinggi yakni Jakarta 85,5%, Bali 69,5%, Yogyakarta 64,8%, Kepri 55,9%, Bangka Belitung 38,4%, dan Kalimantan Timur 36,2%.

"Ini menggambarkan tahun kedua covid ini, tugas kita belum selesai, baik itu menghadapi Covid-nya, melindungi masyarakat, dan mengawal pemulihan ekonomi," tuturnya.

"Meskipun dihadapkan kasus covid yang rendah, kita tidak boleh terlena. Masker dan mencuci tangan bisa mencegah lebih dari 53% dalam pencegahan penularan covid. Sehingga kita harus disiplin kesehatan," ujarnya lagi.

Untuk diketahui, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan ada tambahan 186 kasus baru Covid-19 dalam kurun waktu Minggu (21/11/2021) pukul 12.00 WIB hingga Senin (22/11/2021) pukul 12.00 WIB. Dengan demikian, total kasus Covid-19 di RI mencapai 4.253.598.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Kasus Covid Memang Turun, Tapi Please Warga RI Waspadai Ini


(mij/mij)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading