Matahari Segera Bangun dari Tidur, Ini Akibatnya ke Bumi

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
22 November 2021 07:45
sunset
Foto: REUTERS/Mike Blake

Jakarta, CNBC Indonesia - Matahari disebut sedang bangun dari tidurnya. Ini terlihat dari badai geomagnetik yang merupakan bagian dari siklus Matahari dan telah menghantam Bumi beberapa waktu lalu.

Badai geomagnetik itu disebutkan membuat cuaca antariksa dan menimbulkan aurora hingga kerusakan pada satelit.

Kejadian tersebut berlangsung 3-4 November 2021. Badai berasal dari rangkaian semburan Matahari yang terjadi dalam dua hari sebelumnya.

Kejadian badai geomagnetik merupakan berasal dari bintik Matahari. Ini merupakan kejadian dalam siklus 11 tahun-an dan badai yang terjadi awal November merupakan awal pada siklus tersebut.

"Beberapa tahun terakhir aktivitas [Matahari] sangat sedikit, seperti yang terjadi selama fase minimum Matahari, namun sekarang meningkat cukup cepat ke siklus Matahari maksimum berikutnya yang diprediksi terjadi tahun 2025," kata koordinator program Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa (SWPC) dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), Bill Murtagh kepada Space, dikutip Senin (22/11/2021).

"Kami melihat adanya peningkatan aktivitas yang dikaitkan dengan kenaikan siklus ini. Semacam fase kebangkitan".

Murtagh menjelaskan Coronal Mass Ejections (CMEs) adalah awal satu miliar ton gas plasma dengan medan magnet. CME sendiri merupakan rangkaian yang disemburkan Matahari dan menyebabkan badai geomagnetik.

Hal ini membuat Matahari memuntahkan magnet ke antariksa. Magnet tersebut yang berjalan ke arah Bumi dan di sisi lain planet ini juga punya medan magnet tersebut.

"Kedua magnet akan bersatu dan itu akan menciptakan badai geomagnetik," ungkapnya.

Pada beberapa kasus, CME bisa tumbuh dalam perjalanannya. Space melaporkan badai geomagnetik terjadi awal bulan ini merupakan ledakan yang bergabung saat CME berikutnya bergerak lebih cepat dari sebelumnya.

"CME pertama bekerja melalui 93 juta mil dan hampir membuka jalan pada CME lain untuk datang di belakangnya. Terkadang kami menggunakan istilah 'cannibalizing' yang di depan," kata Murtagh.

Badai geomagnetik menyebabkan gangguan pada sejumlah infrastruktur. Seperti jaringan listrik, satelit navigasi dan komunikasi radio pesawat di daerah terpencil.

Murtagh dan timnya bertugas melakukan pemantauan cuaca antariksa. Ini berguna untuk menjadi peringatan pada operator para infrastruktur apabila ada masalah.

Pada kejadian baru-baru ini, SWPC memperingatkan seluruh operator jaringan listrik di Amerika Serikat (AS) dan Kanada, meskipun risiko salah itu rendah. Namun menurut Murtagh, para operator ingin mengetahuinya jadi dapat melakukan persiapan.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saat Badai Matahari Picu Kiamat Internet di Bumi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular