Astronom Temukan Kandidat Planet Pengganti Pluto, Dekat Bumi?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
18 November 2021 10:45
French President Emmanuel Macron attends a viewing meeting of the landing of the NASA Perseverance Mars rover on the planet Mars at the French National Center for Space Studies (CNES) in Paris, Thursday, Feb. 18 2021. A NASA rover streaked through the orange Martian sky and landed on the planet Thursday, accomplishing the riskiest step yet in an epic quest to bring back rocks that could answer whether life ever existed on Mars. The Perseverance rover carries the SuperCam instrument, built by a US-French team of several dozen engineers and scientists from CNES, CNRS and universities. (Christophe Petit Tesson, Pool via AP)
Foto: Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadiri pertemuan pengamatan pendaratan rover NASA Perseverance Mars di planet Mars di Pusat Studi Luar Angkasa Nasional Prancis (CNES) di Paris, Kamis, 18 Februari 2021. (Christophe Petit Tesson, Pool via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang astronom kemungkinan menemukan pengganti Pluto. Bahkan dia berhasil menemukan dengan data yang berasal dari hampir 40 tahun lalu.

Pluto memang telah dihapus dari daftar planet di tata surya ini beberapa tahun lalu. Sejak saat itu pencarian planet penggantinya terus dilakukan.

Astronom Michael Rowan-Robinson tahun 1983 melakukan pencarian planet ke-10, sebab saat itu Pluto masih jadi planet, dengan data dari Infrared Astronomical Satellite. Namun akhirnya tidak menemukan planet baru hingga tahun 1991 meyakini tidak ada planet seperti itu.

Namun dengan adanya sebuah penelitian adanya tempat persembunyian baru Planet Sembilan, dia membuka lagi data berusia 38 tahun tersebut. Rowan-Robinson menemukan tiga sumber inframerah yang menurutnya bisa menjadi dunia berteori, dikutip dari Gizmodo, Kamis (18/11/2021).

Data tersebut diambil pada posisi rendah di bidang galaksi. Artinya satelit mengambil data mengambil data pada banyak material berawan dan berdebu yang bisa memancarkan cahaya inframerah. Jadi ini bakal jadi pekerjaan yang sangat panjang.

"Mengingat kualitas deteksi IRAS sangat buruk dan batasan survei, dan di bagian langit untuk mendeteksi inframerah jauh, kemungkinan calon itu tidak terlalu besar," ucapnya.

Sementara itu menurut sejumlah peneliti, Planet Sembilan kemungkinan memiliki massa beberapa kali dari Bumi. Orbitnya akan berlangsung selama ribuan tahun.

Namun kemungkinan obyek itu bukan planet juga besar. Misalnya adalah puing-puing atau sebuah lubang hitam berukuran bola bowling.

Tapi mungkin jawaban soal planet sembilan itu akan segera hadir. Sebab Observatorium Vera Rubin di Chili sedang dibangun.

Observatorium itu akan bertugas mengambil gambar semua bagian langit tiap minggu dengan menggunakan kamera digital terbesar yang pernah dibuat.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Temuan Baru: Pluto Punya Gunung Api Es, Tanda Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular