Lama Bungkam, NASA Buka Suara Soal Matahari Terbit dari Barat

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
04 November 2021 09:45
As the sun rises in the Berkshires, the moon passes between the earth and sun, casting its shadow over the earth's Northern Hemisphere for an annular solar eclipse on Thursday, June 10, 2021. (Stephanie Zollshan/The Berkshire Eagle via AP)
Foto: Gerhana matahari cincin di Berkshires, Kamis (10/6/2021). (Stephanie Zollshan/The Berkshire Eagle via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah unggahan sempat membuah heboh beberapa waktu lalu karena menyebut Matahari terbit dari barat. Bahkan klaim ini membuat Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) buka suara.

Unggahan itu dituliskan dalam bahasa Thailand dan Inggris. Di dalamnya disebutkan aktivitas itu terjadi karena adanya pembalikan magnet. Tak sampai di sana, seakan untuk mendukung pernyataan tersebut penulis mengklaim NASA mendukung pernyataan tersebut.

"Bumi akan berputar ke arah sebaliknya yang menyebabkan Matahari muncul dari sisi barat. Periset meyakini bahwa kita bergerak menuju pembalikan medan magnet yang akan menjadi akhir umat manusia dan mendekati kiamat," kata postingan tersebut.

Pihak NASA juga telah buka suara dan membantah klaim itu. Bettina Inclan, Associate Administrator for Communications NASA, mengatakan baik NASA dan organisasi lain tak pernah mengeluarkan prediksi itu.

"Baik NASA maupun organisasi ilmiah lain tidak ada yang memprediksi Matahari akan terbit dari barat," jelasnya.

Bettina membenarkan adanya fenomena pembalikan magnet. Fenomena itu memang nyata dan pernah terjadi, serta para ilmuwan dikatakan juga mempelajarinya.

Namun Bettina mengatakan pembalikan magnet tak membuat Bumi menjadi berputar ke arah sebaliknya, serta mengubah arah Matahari terbit.

"Adapun pembalikan medan magnet memang fenomena nyata yang telah terjadi beberapa kali di masa silam dan ilmuwan di seluruh dunia mempelajarinya, namun pernyataan jika hal ini membuat Bumi berputar ke arah sebaliknya yang menjadikan Matahari terbit dari barat adalah salah," jelas Inclan.

Tapi salah satu anggota tata surya sebenarnya mengalami Matahari yang terbit dari arah Barat. Hal tersebut terjadi di planet tetangga Bumi, Venus yang berputar ke belakang.

Venus juga mengalami rotasi planet cukup lama yakni 243 hari. Serta lama planet untuk mengitari Matahari mencapai 225 hari Bumi.

Dengan begitu, Matahari muncul di Venus hanya dua kali dalam setahun atau satu kali dalam 117 hari.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saat NASA Bicara Matahari Terbit dari Barat, Apa Katanya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular