Ngeri! Begini Kondisi Bumi Jika Matahari Tak Ada atau Padam

Jakarta, CNBC Indonesia - Matahari akan mati suatu hari nanti. Kejadian ini diprediksi tinggal 5 miliar tahun lagi dari sekarang. Lantas apa yang terjadi pada Bumi jika hal ini terjadi?

Menurut riset sejumlah astronom yang diterbitkan di jurnal Nature, ketika Matahari mati kemungkinan Bumi akan hancur tetapi Jupiter bakal bertahan, seperti dikutip dari CNet, Rabu (3/11/2021).

Pilihan Redaksi Astronot Tak Bisa Pakai Toilet di Kapsul SpaceX, Ini Sebabnya Terungkap, Misteri Kapal AS 'Penyok' di Laut China Selatan Wah! Astronot Temukan Benda Luar Angkasa yang Terus Meledak

Prediksi ini didasarkan pada temuan kejadian yang sama pada sistem tata surya lain yang terletak dekat pusat Galaksi Bimasakti. Tata surya lain ini ditemukan melalui WM Keck Observatory di Hawai. Di sana ditemukan katai putih yang mati namun ada planet mirip Jupiter dalam orbit mirip Jupiter yang tetap eksis.

"Bukti ini menegaskan bahwa planet yang mengorbit pada jarak yang cukup jauh dapat terus ada setelah kematian bintang mereka," ujar penulis utama riset itu Joshua Blackman, peneliti postdoctoral University of Tasmania Australia.

"Mengingat bahwa sistem ini adalah analog dengan tata surya kita sendiri, ini menunjukkan bahwa Jupiter dan Saturnus mungkin bertahan dari fase raksasa merah Matahari ketika kehabisan bahan bakar nuklir dan menghancurkan diri sendiri."

Matahari kita diperkirakan akan bergerak melalui beberapa fase ketika mati. Matahari akan berkembang menjadi raksasa merah, fase yang digambarkan NASA sebagai "waktu paling kejam dalam kehidupan bintang." Pada saat itu Bumi akan menjadi tidak dapat dihuni dan kemungkinan besar akan hancur.

Selanjutnya, Matahari akan mengendap dalam bentuk katai putih sebagai bintang mati yang mendingin dan memudar.

Rekan penulis penelitian ini, David Bennett dari University of Maryland dan NASA Goddard Space Flight Center menyarankan pindah ke bulan Jupiter dan Saturnus mungkin layak dipertimbangkan dengan asumsi umat manusia masih ada.

Namun hal ini tidak langsung menyelesaikan masalah. Pasalnya manusia tidak bisa mengandalkan panas dari Matahari sebagai katai putih untuk waktu yang lama, tulis David Bennett.

(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kalau Matahari Hilang, Apa yang Akan terjadi pada Bumi?