
AS Ingatkan Potensi Gangguan 5G Pada Penerbangan Pesawat

Jakarta, CNBC Indonesia - Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat (AS) akhirnya merilis panduan untuk mengatasi gangguan pada elektronik pesawat sensitif 5G. Ini berlaku bagi produsen, operator dan pilot.
FAA bersama dengan Komisi Komunikasi Federal (FCC) telah melakukan diskusi terkait masalah keamanan udara. Ini terkait atas rencana untuk mulai menggunakan beberapa spektrum tambahan untuk jaringan nirkabel 5G mulai 5 Desember mendatang.
"(Operator) harus siap untuk kemungkinan gangguan dari pemancar 5G dan teknologi lain bisa menyebabkan peralatan keselamatan tertentu tidak berfungsi, mengharuskan mereka melakukan tindakan mitigasi yang bisa berpengaruh pada operasi penerbangan," kata FAA, dikutip Reuters, Rabu (3/11/2021).
Buletin informasi itu juga mengatakan 'belum ada laporan terbukti soal interferensi berbahaya akibat operasi wireless broadband secara internasional'.
Panduan itu juga ada soal pilot harus meminta pengguna terkait perangkat 5G. Yakni meminta perangkat itu dimatikan atau menyalakan mode pesawat saat penerbangan berlangsung.
Menurut FAA ada potensi 'degradasi pada kemampuan sistem keselamatan dan peralatan lain yang berganung pada altimeter radio, khususnya operasi low-altitude'.
FAA menambahkan produsen harus terus melakukan pengujian untuk menentukan kerentanan altimeter radio tertentu pada interferensi 5G. Serta mereka harus mengeksplorasi perubahan desain agar bisa mengurangi efek interferensi.
Soal masalah gangguan 5G ini memang sudah jadi perhatian FAA. Wakil Administrator Bradley Mim merasa prihatin adanya dampak pada keselamatan penerbangan.
"Keprihatinan mendalam mengenai dampak potensial terhadap keselamatan penerbangan yang berasal gangguan pada kinerja altimeter radar dari operasi jaringan 5G di brand-C," kata dia dalam suratnya yang dilaporkan Reuters pada hari Jumat lalu.
Sementara itu FCC pada hari Selasa menyatakan, "berkomitmen untuk terus bekerja dengan mitra federal secara bersamaan menjaga keselamatan udara dan memajukan pengembangan teknologi baru".
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warning Bos Boeing & Airbus Soal Gangguan Penerbangan dari 5G