Apple Jungkalkan Xiaomi, Samsung Masih Raja Ponsel Dunia

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
29 October 2021 15:05
Warga membeli kartu perdana di ITC ROXY MAS, Jakarta, Selasa (2/2/2021). Aturan pajak penyelenggara jasa telekomunikasi mulai di berlakukan namun aturan itu tidak terdampak pada pembelian pulsa, kartu perdana atau token listrik. (CNBC Indonesia/Tri Susilo) 
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, ketentuan pajak pulsa yang mulai berlaku (1/2/2021) bertujuan menyederhanakan pengenaan PPN dan PPH atas pulsa atau kartu perdana, token listrik dan voucer serta untuk memberikan kepstian hukum.   (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Penjualan Gawai CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam laporan terbaru Canalys, Samsung mempertahankan diri menjadi pemimpin pasar smartphone global. Sementara itu berkat iPhone 13, Apple menggeser Xiaomi dan berada di urutan kedua.

Laporan Q3 2021 itu memperlihatkan pengiriman smartphone memang merosot 6% akibat kekurangan chipset global.

Samsung berhasil tetap jadi nomor satu dengan pengiriman 69,4 juta dan market share 21%. Angka itu naik dari 58 juta dan 18% pada kuartal sebelumnya.

Tapi pada Q3 2020 terjadi penurunan, saat itu shipment Samsung menjadi 80,2 juta dan market share 23%.

Analis Utama Canalys, Ben Stanton mengatakan situasi Android memang kurang cerah dengan adanya penurunan pengiriman mencapai 9%. "Tapi nasib vendor beragam. Samsung kembali berjuang dengan pasokan perangkat Galaxy A nya," ungkapnya dikutip dari laman resmi Canalys, Jumat (29/10/2021).

Sementara itu Apple berada di urutan kedua dengan pengiriman 49,2 juta dan market share 15%. Ini mengalami kenaikan dari kuartal yang sama di tahun 2020 yakni 43,1 juta dan 12%.

Hal sama juga terjadi pada Q2 2021 dengan 45,7 juta dan 14%, serta menggeser Xiaomi yang ada di urutan dua sebelumnya. Ini semua berkat iPhone 13, yang menurut analis riset Canalys Le Xuan Chew memiliki awal yang kuat.

"Pemesanan yang kuat dan tidak seperti tahun lalu, Apple bisa menggunakan kekuatan penuh dari toko ritelnya untuk penjualan. Untuk konsumen dengan iPhone berusia 2-3 tahun, perangkat telah membuktikan peningkatan dengan kamera lebih baik, masa pakau baterai dan tentu saja 5G," jelasnya.

"Namun performa Apple jauh melampaui di iPhone 13. Contohnya mempertahankan momentum iPhone 13 dengan diskon besar-besaran di belakang layar. Ini membuat kemajuan peat dengan inisiatif saluran B2B di seluruh dunia".

Xiaomi berada di urutan ketiga dengan 44 juta pengiriman dan market share 14%, turun dari Q2 2021 yakni 52,8 juta dan 17%.

Oppo dan Vivo berada di urutan ke-4 dan 5 dengan market share 11% untuk keduanya. Oppo membukukan pengiriman 36,7% dan 34,2% untuk Vivo di kuartal ini.

Ben Stanton mengatakan Xiaomi menerima lebih banyak permintaan daripada pasokan. Serta Oppo dan Vivo berhasil bangkit di Q3.

"Xiaomi juga melihat permintaan melebihi pasokan, namun sebagian karena kinerja besar pada kuartal sebelumnya yang menghabiskan stok. Sebaliknya Oppo dan Vivo rebound di Q3 setelah Covid menghancurkan pasar inti di Asia Selatan pada kuartal sebelumnya," jelasnya.

Pada vendor lain secara total mengirimkan 91,9 juta dan memiliki 28%. Ben Stanton mengatakan perusahaan tersebut juga melihat tren positif.

"Dengan pengiriman Transsion dan Realme meningkat di tengah ekspansi global dan Lenovo berkembang pesat di AS karena pesaingnya LG jatuh. Di luar 10 besar, merek kecil umumnya menderita," kata Ben Stanton.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan HP China Xiaomi, Vivo & Oppo, Ini Raja Smartphone Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular