
Lubang Besar Muncul di Es Terakhir Kutub Utara, Tanda Buruk?

Jakarta, CNBC Indonesia - Lubang besar ditemukan di Kutub Utara. Temuan memunculkan kekhawatiran antara para peneliti. Sebab ini terjadi di sebuah wilayah di wilayah yang disebut sebagai Es Terakhir (Last Ice), dimana es sangat tebal dan tertua.
Kejadian ini ditemukan di bagian utara Pulau Ellesmere, pulau paling utara Kanada dan barat Greenland. Lubang tersebut ditemukan terbentuk pada 14 Mei 2020 oleh para peneliti dari University of Toronto-Mississauge.
Dalam perkembangannya lubang menjadi panjang sekitar 62 mil dan lebar 18 mil (99 ribu meter dan 18 meter), akhirnya tertutup pada 26 Mei, dikutip dari USA Today, Kamis (28/10/2021).
Para peneliti menemukan kejadian kali ini bukan hanya sekali. Namun juga pernah terjadi pada tahun 1998 dan juga 2004.
"Tidak ada yang pernah melihat polynya (lubang di es) di area ini sebelumnya. Di utara pulau Ellesmere, sulit memindahkan es atau mencairkannya karena tebal dan jumlahnya cukup banyak," kata peneliti dan penulis utama studi tersebut, Kent Moore.
Lubang itu bisa terbentuk atas dua cara yang berbeda. Yakni karena air di bagian bawah es terlalu hangat atau angin yang meniup es.
Namun butuh angin ekstrem untuk bisa memindahkan es setebal 16 kaki. Pembentukan polynya di wilayah itu tidak biasa sebab angin tak pernah sekuat itu, ungkap David Babb yang merupakan peneliti es laut di University of Manitoba.
Ini menunjukkan kemungkinan es di wilayah itu yang makin tipis. "Ini seperti retakan pada pelindung lapisan es yang padat yang biasanya ada di area itu. Ini terjadi menyoroti perubahan Arktik," kata dia.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 4 Efek 'Ngeri' Pencairan Es di Kutub Utara Versi Ahli, Simak!
