Mengenal Doomsday Clock, Jam yang Disebut Ingatkan 'Kiamat'

Tech - Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
21 October 2021 12:22
Doomday Clock Foto: Doc. AP

Jakarta, CNBC Indonesia - Doomsday Clock pada awal tahun ini berhenti pada 100 detik sebelum tengah malam. Apakah ini ada kaitannya dengan waktu kiamat saat semuanya berakhir?

Doomsday Day Clock dibuat tahun 1947 oleh lembaga bernama Bulletin of the Atomic Scientist (BAS) yang didirikan oleh Albert Einstein dan mahasiswa dari Universitas Chicago. Jam tersebut merupakan simbol yang merepresentasikan sedekat apa kehancuran Bumi akibat ulah manusia terutama karena pengembangan nuklir dan perubahan iklim (climate change).

Waktu pada jam tersebut akan bergerak baik mendekati dan menjauhi tengah malam tergantung ancaman yang dihadapi Bumi saat itu. Tujuan Doomsday Clock untuk mengingatkan manusia agar tidak melakukan hal-hal yang menghancurkan Bumi. Jadi tak ada hubungannya dengan kiamat sebagai akhir dari segalanya.

Untuk mengenalnya lebih jauh, berikut sederet fakta soal Doomsday Clock yang dirangkum CNBC Indonesia dari laman Indiana Express, Kamis (20/10/2021):

1. Alasan Doomsday Clock

Waktu pada Doomsday Clock ditetapkan tiap tahun oleh panel para ilmuwan. Termasuk di dalamnya 13 pemenang Nobel. Mereka akan menghitung berdasarkan ancaman baik lama dan baru yang bisa hancurkan Bumi pada tahun tersebut.

Saat pertama kali dibuat tahun 1947, penempatan waktu berdasarkan ancaman senjata nuklir yang akan hancurkan Bumi. Ini dianggap para ilmuwan sebagai ancaman terbesar untuk umat manusia.

Selain nuklir, para ilmuwan juga memasukkan perubahan iklim (climate change) dan teknologi yang mendisrupsi seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence) sebagai penyebab kehancuran Bumi akibat ulah manusia.

2. Alasan pilih tengah malam sebagai kiamat

Ada dua alasan kenapa para ilmuwan ini memilih jam untuk mengingatkan umat manusia akan potensi kehancuran Bumi akibat ulah sendiri. Pertama, mereka ingin menggunakan citra kiamat sebagai tengah malam serta idiom kontemporer ledakan nuklir yang menghitung mundur ke nol untuk menggambarkan ancaman terhadap kemanusiaan.

Pada awalnya jam dibuat 7 menit menuju tengah malam. Tahun ini menunjukkan 100 detik sebelum tengah malam. Jarak terjauh adalah tahun 1991, yakni 17 menit sebelum tengah malam saat perang dingin berakhir.

3. Alasan memilik 100 detik sebelum tengah malam

Doomsday clock berhenti di 100 detik sebelum tengah malam diputuskan sejak tahun 2020. Dalam siaran pers tahun lalu, BAS mengumumkan mereka membuat hal tersebut karena kondisi iklim yang berlaku, "disinformasi berbasis dunia maya", dan risiko nuklir.

Ketika itu mereka melihat beberapa pemimpin dunia telah merusak beberapa perjanjian dan negosiasi pengendalian senjata utama sehingga meningkatkan risiko kemungkinan perang nuklir. Hal ini menunjukkan ancaman nuklir telah meningkat karena pengembangan senjata nuklir di Korea Utara, dan runtuhnya kesepakatan nuklir AS dengan Iran.

Para peneliti juga menyalahkan kelambanan dari pemerintah di seluruh dunia dalam memerangi perubahan iklim (climate change). Mereka juga mengingatkan disinformasi dan teori konspirasi memperburuk ancaman konflik nuklir dan darurat iklim.

Pada tahun ini Doomsday clock berhenti di 100 detik sebelum tengah malam karena pandemi Covid-19 yang sempat mengalami lonjakan infeksi.

"Pandemi mengungkapkan betapa tidak siap dan tidak maunya negara-negara dan sistem internasional untuk menangani keadaan darurat global secara benar," ungkap BAS.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Aduh Biyung! Jam 'Kiamat' Dekati Titik Kehancuran Bumi


(roy/roy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading