Indra Rudiansyah Bicara Vaksin AZ Hingga Sosok Sri Mulyani

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengembangan vaksin Covid-19 AstraZeneca melibatkan salah seorang mahasiswa asal Indonesia, Indra Rudianayah.
Di sela studi S3 Clinical Medicine di Universitas Oxford, ia bergabung dalam tim Jenner Institute dan Oxford Vaccine Group yang mengembangkan vaksin tersebut sejak Januari 2020.
Indra menceritakan pembuatan vaksin, dalam konteks ini vaksin Covid-19, memang menantang. Namun, di sanalah Indra menemukan kesempatan berharga untuk mempelajari langsung salah satu teknologi vaksin terbaik di dunia.
"Mudahnya mungkin untuk membuat vaksin itu pada dasarnya pasti itu suatu bahan yang dimasukkan ke dalam tubuh kita dan mengajarkan tubuh kita memproses sel untuk membentuk sistem imun sistem kekebalan," ujar Indra dalam acara CERDIK (Cerita di Kemenkeu Mengajar), Spesial Episode HORI Future Leaders, Senin (25/10/2021).
Dia mengatakan, beragam tahap uji dilalui. Setelah memproses sel, tim peneliti membutuhkan lebih banyak peneliti, terutama saat beberapa kandidat vaksin Covid-19 yang sudah diuji di laboratorium, memerlukan clinical trial.
Clinical trial adalah fase uji klinis pada manusia, setelah obat atau vaksin diujikan pada hewan atau objek selain manusia dan terbukti aman. Fase uji klinis terdiri dari tiga tahap, dengan masing-masing tahap memerlukan subjek penelitian yang melibatkan lebih banyak orang.
Nantinya para peneliti memonitor atau memantau para relawan yang jadi subjek uji klinis vaksin Covid-19. Setelah uji klinis terbukti aman, vaksin Covid-19 kemudian memasuki fase produksi di perusahaan farmasi AstraZeneca, dengan skala produksi yang jauh lebih besar.
"Meski sudah licenses, para ilmuwan juga tetap memantau gimana vaksin di kondisi lapangan dengan skala besar," kata Indra.
Dalam kesempatan itu, karyawan Bio Farma yang juga merupakan Awardee LPDP 2016 diam-diam mengagumi sosok Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
"Kita memiliki banyak idola. Tentunya semua pahlawan reformasi itu jadi idola karena jasa mereka itu memperjuangkan negara kita. Dengan berjalannya waktu kita juga memiliki yang modern di mana perjuangannya itu juga berbeda makanya saya mengidolakan Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani," ujar Indra.
Menurut dia, Sri Mulyani adalah salah satu sosok representatif dari Indonesia karena banyak meraih penghargaan di kancah internasional.
Beberapa di antaranya, yakni penghargaan sebagai Finance Minister of the Year for East Asia Pacific tahun 2020 oleh Majalah Global Markets. Ini merupakan penghargaan kedua yang diterimanya dari majalah yang sama, setelah terakhir di tahun 2018.
"Beliau bisa menjadi salah satu representasi Indonesia di institusinya dan juga menjadi motivasi bagi saya untuk bisa berkontribusi secara langsung kepada Indonesia melalui berbagai kegiatan yang mungkin akan membawa dampak positif bagi Indonesia," ujar Indra.
Pesan Nadiem
Dalam acara yang sama, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengingatkan agar anak muda tidak ragu mengambil risiko.
Ia juga mengingatkan agar anak muda jangan terlena dengan pengalaman buruk di masa lalu. Sebab dari hal tersebut seseorang akan memperbaiki dan menginstropeksi dirinya supaya tidak terulang lagi kesalahan yang sama di masa yang akan datang.
"Pengalaman adalah guru yang terbaik... Saya adalah salah satu orang yang mengalami masa lalu. Pengalaman sebagai dasar untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di kehidupan berikutnya," ujar Nadiem.
Lebih lanjut, dia mengatakan pengalaman dapat menuntun seseorang untuk belajar berpikir dan bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan. Pengalaman juga merupakan proses pendewasaan diri seseorang.
Menurut Nadiem, sesuatu yang baru bisa membuat seseorang lebih maju, maka hal itu sebaiknya dikejar. Nadiem juga mengajak generasi muda untuk keluar dari zona nyaman untuk mencoba hal baru. Semua itu demi mendapat pengalaman yang beragam sebagai bekal untuk meraih cita-cita.
[Gambas:Video CNBC]
Benarkah Nggak Ampuh? Cek Nih 'Kekuatan' Vaksin AstraZeneca!
(miq/miq)