Sosok Orang Terkaya Dunia yang Disebut Danai e-Commerce RI

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Senin, 04/10/2021 11:15 WIB
Foto: Jeff Bezos pendiri pasar online Amazon (REUTERS/Jason Redmond)

Jakarta, CNBC Indonesia - Diam-diam Jeff Bezos, orang terkaya di dunia dikabarkan berinvestasi di startup e-commerce Indonesia. Tetapi bukan Tokopedia tetapi Ula yang baru berusia 1,5 tahun.

Sumber Techcrunch mengatakan Jeff Bezos telah setuju berinvestasi di Ula dengan menggunakan perusahaan investasi milik keluarga bernama Bezos Expeditions. Jeff Bezos berinvestasi di Ula saat Amazon belum memasuki pasar terbesar Asia Tenggara dan aksesnya terbatas ke Indonesia, seperti dikutip Senin (4/10/2021).

Sayangnya manajemen Ula tidak merespons permintaan konfirmasi dari TechCruch.


Selain Jeff Bezos, ada B Capital, Tencent dan Prosus Ventures yang menjadi co-lead dan putaran pendanaan ini. Ada juga nama Sequoia Capital, Lightspeef Ventures Partners, dan Quona Capital yang jadi investor Ula dalam putaran pendanaan terbaru ini. Target dananya adalah US$80 juta.

Jeff Bezos menjadi orang terkaya di dunia versi Forbes sejak 2019. Saat ini total kekayaannya mencapai US$191,4 miliar atau setara Rp 2.717,88 triliun. Sepekan terakhir posisi orang terkaya di dunia direbut Elon Musk dari Jeff Bezos.

Ula membantu ritel kecil mengatasi inefisiensi yang mereka hadapi dalam rantai pasokan, inventaris, dan modal kerja. Ula mengoperasikan pasar e-commerce grosir untuk membantu pemilik toko hanya menyimpan inventaris yang mereka butuhkan dan juga memberikan modal kerja.

Di dunia teknologi dan e-commerce. Jeff Bezos bukanlah orang asing. Ia adalah pendiri Amazon raksasa e-commerce dunia. Dia sudah mengundurkan diri sebagai chief executive Amazon dan kini bertindak sebagai chairman Amazon.

Jeff Bezos awalnya tak berniat jadi orang terkaya di dunia. Ketika diterima dan belajar di Universitas Princeton, Bezos sempat mengira dirinya akan menjadi seorang fisikawan. Namun, saat bekerja di perusahaan keuangan di New York, ia mendapatkan ide membuat Amazon, toko online.

Saat baru dibuka, Amazon hanya menjual buku. Bezos sendiri yang mengirim paket pesanan ke kantor pos dengan mengendarai mobil Chevy Blazer keluaran 1987 miliknya.

"Saya berpikir suatu hari nanti kita bisa membeli sebuah mesin pengangkat barang," ujar Bezos tahun 2016 lalu. "Dan Amazon sangat, sangat, sangat berbeda saat ini."

Setelah buku, barang-barang lain yang Bezos jual di Amazon adalah compact disk(CD) musik dan video. Kemudian, ia menanyakan pada pembeli barang apa saja yang ingin mereka beli dari toko online-nya.

"Orang-orang sangat termotivasi," ujar Bezos. "Jadi di sanalah awal penambahan daftar barang yang dijual di berbagai kategori, seperti peralatan elektronik, pakaian, dan berbagai hal lainnya."

Saat ini, Amazon menjual hampir semua barang. Mulai dari tisu toilet, perlengkapan dapur, barang elektronik, sampai fesyen, dan perlengkapan rumah.


(roy/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center