Ini Apophis, Asteroid yang Paling Ditakuti Bila Tabrak Bumi

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
23 September 2021 18:30
Asteroid Apophis ditemukan pada 19 Juni 2004. (UH / IA via NASA)
Foto: Asteroid Apophis ditemukan pada 19 Juni 2004. (UH / IA via NASA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memastikan suatu hari Asteroid akan menghantam Bumi. Salah satu yang dikhawatirkan adalah Asteroid Apophis.

"Apophis termasuk kategori Asteroid berpotensi berbahaya (PHA). Asteroid dengan orbit yang membawa mereka sangat dekat dengan Bumi saat ini dalam berabad-abad di masa depan," ujar Richard Binzel, profesor ilmu planet di Massachusetts Institute Technology, seperti dikutip dari Space.com, Kamis (23/9/2021).

"Apa yang membuat Apophis sebagai Asteroid yang berpotensi bahaya adalah bahwa Asteroid ini akan membuat pendekatan terdekat dengan Bumi dari Asteroid besar mana pun dekade ini."

Apophis memang tidak akan menyerang Bumi dalam waktu dekat, tetapi Asteroid ini telah berada puncak "daftar risiko berdampak" dari Badan Antariksa Eropa dan NASA dalam 17 tahun terakhir.

Apophis ditemukan pada 19 Juni 2004 oleh Roy A. Tucker, David J Tholen, dan Fabrizio bernandi saat bekerja di National ObservationĀ Kitt Peak. Asteroid raksasa ini berukuran 340 meter dan terdiri dari batu dan silikat serta memiliki kandungan nikel dan besi.

Pada 13 April 2029 disebutkan Asteroid ini akan melintas dengan sangat dekat dengan Bumi sekitar 31.000 km dari Bumi. Lembaga PHA menghitung cuma 2,7% peluang Asteroid ini menabrak Bumi pada 2029 namun tetap diwaspadai.

Profesor Departemen Ilmu & Teknik Bumi di Imperial College London, Gareth Collins mengatakan jika Asteroid ini menabrak Bumi, kecepatannya akan mencapai 45 mph atau setara 20 kilometer per detik. Energi yang dilepaskannya akan mencapai sekitar 10 miliar Joule.

"Ini setara dengan hasil ledakan persenjataan nuklir," ujarnya. "Sekitar 10.000 kali lebih banyak dari energi meteor Chelyabinsk dan energinya lebih dari satu juta kali bom yang dijatuhkan di Hiroshima," terangnya.

Skenario terburukĀ adalah ketika Asteroid ini jatuh di dekat pusat populasi manusia atau di daerah garis pantai yang padat penduduk. Daya hancurkan akan semakin besar dengan efek sekunder seperti goncangan tanah yang hebat, radiasi termal yang intens, dan gelombang kejut atmosfer.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Senjata Baru China Lawan Ancaman Asteroid Tabrak Bumi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular