Varian Mu Vs Delta, Mana yang Lebih Seram

Jakarta, CNBC Indonesia - Varian delta telah menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Belum usai, kini dunia dihadapkan dengan varian baru bernama Mu.
Varian Delta sebelumnya disebut sangat berbahaya atau variant of concern (VOC). Varian ini disebut 40% lebih menular dari varian aslinya. Para ahli juga menyebut varian Delta sebagai biang kerok dari infeksi Covid-19 bagi mereka yang telah divaksin penuh atau dua dosis.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengklasifikasikan Varian Mu juga berbahaya. WHO juga memperingatkan varian MU punya potensi kebal akan vaksin Covid-19.
Varian yang satu ini telah tersebar ke 40 negara hingga saat ini. Salah satu negara yang baru saja mengidentifikasi kasus pertama dari varian Mu adalah Jepang.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyebutkan varian Mu ditemukan pertama kali di Kolombia. Persebarannya sudah mencakup Amerika Selatan dan Eropa.
Varian tersebut juga telah masuk dalam pemantauan, agar bisa ditentukan apakah varian bisa lebih menular dibanding virus aslinya. "Meski sekarang situasi terlihat normal, sekarang pembukaan kegiatan ekonomi sosial telah perlahan dilakukan pemerintah. Di samping itu pemerintah melakukan pengawasan dalam dan luar negeri untuk mencegah adanya imported case," kata Wiku.
WHO bahkan menegaskan, butuh penelitian lebih lanjut memastikan soal apakah virus lebih menular, mematikan atau resisten pada vaksin dan perawatan. WHO juga menyampaikan sebelumnya B1621 tersebut mengandung mutasi genetik yang menunjukkan kekebalan alami.
Adapun vaksin saat ini dan perawatan antibodi monoklonal disebut mungkin tidak bekerja dengan baik, ungkap WHO.
"Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan," ungkap lembaga itu.
WHO menambahkan, "Data awal yang disajikan kepada Kelompok Kerja Evolusi Virus menunjukkan pengurangan kapasitas netralisasi serum pemulihan dan vaksin yang serupa dengan yang terlihat untuk varian Beta, tetapi ini perlu dikonfirmasi oleh penelitian lebih lanjut."
[Gambas:Video CNBC]
Perhatian! Varian Delta Menular Meski Cuma Berpapasan
(yun/yun)