Menkes Ungkap Vaksin Covid-19 Booster Berbayar, Jadi Nih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah ternyata sedang menyiapkan skenario vaksinasi Covid-19 pada 2022. Sejumlah masyarakat nantinya bisa membeli vaksin sendiri mulai tahun depan.
Jumlah masyarakat itu adalah sekitar 93 jutaan orang. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyebutkan rencananya akan ada masyarakat yang bisa membeli vaksin sendiri.
"Business to business biasa, rakyat bisa membeli vaksin sendiri. Vaksinnya kita tentukan yang mendapatkan emergency use listing dari WHO," kata Budi, saat Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Senin (13/9/2021).
Dia menyebut saat ini masih dalam tahap rencana dan perlu difinalkan dengan pemerintah. Selain ada masyarakat yang membayar, namun ada sejumlah kelompok masyarakat yang tetap gratis.
"Rencananya tahun depan [pemerintah] hanya membayari yang PBI (Penerima Bantuan Iuran) [BPJS Kesehatan] 1 kali booster. Kebutuhannya sejumlah orang yang mendapatkan booster ditambah buffer 10%," ungkapnya.
Selain itu juga ada vaksin untuk anak-anak berusia 12 tahun berjumlah 4,4 juta. Budi mengatakan renananya untuk pemberian dua dosis akan ditanggung oleh APBN.
Terakhir adalah Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) yang biasanya dibebankan pada daerah. Masyarakat kelompok ini akan mendapatkan vaksin gratis di tahun depan.
"Yang rakyat PBPU (Pekerja Bukan penerima Upah) yang dibayari Pemda juga akan dialokasikan dana bagi Pemda untuk alokasi dosis ketiga untuk ini," kata Budi.
Selain soal vaksin, Budi juga mengungkap rencana soal skenario kasus di tahun depan. Salah satunya skenario pandemi menjadi endemi dan hadirnya varian baru.
Untuk skenario pertama, diperkirakan akan ada 1,9 juta kasus setahun. Sementara pada skenario kedua diperkirakan 3,9 juta kasus.
"Skenario B terjadi ada lonjakan varian baru mengakibatkan ada lonjakan kasus, kita mengestimasikan ada 3,9 juta kasus, dua juta kasus lebih tinggi dari skenario normal," jelas Budi.
[Gambas:Video CNBC]
Vaksin Booster Berbayar, Ini Saran Ikatan Dokter Indonesia
(roy/roy)