Kabar Terbaru: 72,7 Juta Warga RI Sudah Suntik Vaksin Covid

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
13 September 2021 13:20
Pengunjung mall mengikuti vaksinasi Pfizer dari Puskesmas Kecamatan Cilandak di Mall Cilandak Town square, Jakarta, Selasa, 31/8.  Puskesmas Kecamatan Cilandak menggelar program vaksinasi tersebut untuk masyarakat umum. Proses penyuntikan vaksin mulai pukul 08.00 WIB hingga kuota habis sebanyak 500 orang. Informasi pendaftaran vaksinasi itu didapat dari unggahan di akun Instagram @puskesmaskecamatancilandak, pada Rabu, 25 Agustus 2021. Khusus untuk vaksin hari ini, Kamis, 26 Agustus 2021, pendaftaran bisa dilakukan dengan mengakses link https://www.serbuanvaksin24.org. Dalam surat Dinkes DKI juga menjelaskan sejumlah syarat untuk mendapatkan vaksin Pfizer. Diantaranya, dialokasikan untuk masyarakat umum yang belum pernah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis 1 maupun dosis 2. Kemudian, sasaran juga termasuk bagi ibu hamil, ibu menyusui, masyarakat yang memiliki kondisi immunocomprised seperti autoimun, komorbid berat, penyakit kronis dan gangguan imunologi lainnya.(CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Vaksinasi Covid-19 di Pusat Pembelanjaan dengan menggunakan Pfizer. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekitar 72,7 juta masyarakat Indonesia sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dengan 115 juta dosis yang diberikan. Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI.

"Per kemarin saya lihat kita sudah menyentuh 72 juta orang dan vaksinasi sekitar 115 juta dosis," kata Budi, Senin (13/9/2021).

Pria yang akrab disapa BGS ini menjelaskan wilayah yang menjadi prioritas vaksinasi sudah cukup tinggi. Bahkan untuk DKI Jakarta sudah melampaui untuk jumlah dosis pertama dan mengejar untuk jumlah suntik kedua.

Sementara itu, di belakang DKI Jakarta mengejar wilayah lain adalah Bali, Riau, dan Yogyakarta. Untuk jumlah vaksin yang diterima adalah 34% dari total sasaran vaksinasi.

"Dari jumlah vaksin yang diterima di kita 34% dari total sasaran vaksinasi. Sekarang kita konsentrasi ke daerah di bawah 34% rata-rata nasional meningkatkan. Mengejar angka tersebut," jelasnya.

Fokus daerah vaksinasi saat ini adalah yang memiliki jumlah kasus yang masih tinggi. Terutama untuk wilayah aglomerasi Jawa-Bali serta seluruh ibukota provinsi.

Dia menambahkan untuk ibukota provinsi memiliki mobilitas tinggi. Dengan begitu bisa membuat tingkat penularan, keterisian rumah sakit hingga kematian tinggi.

"Fokusnya adalah yang jumlah kasusnya masih tinggi. Terutama di aglomerasi Jawa-Bali, dan seluruh ibukota provinsi. Karena kasus-kasus tinggi rumah sakit keterisian tinggi kematian tinggi terjadi di metropolitan area. Bukan di daerah pedesaan," jelasnya.

"Prioritasnya setelah aglomerasi Jawa-Bali sudah dorong, seluruh ibukota provinsi kita prioritaskan. Mobilitasnya tinggi sehingga tingkat penularan tinggi, tingkat keterisian tinggi dan kematian tinggi adanya di ibukota provinsi".

Selain itu Budi menjelaskan Indonesia akan kedatangan total 82 juta dosis vaksin pada bulan September. Jumlah terbanyak pada minggu ke-2,3,dan 4 ini.

"Bulan september 82 juta. Paling banyak minggu ini, minggu 2,3,4 dengan jumlah yang cukup banyak dan akan didistribusikan ke daerah-daerah," ungkap Budi.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wamenkes: Anak Bisa Jadi Carrier Covid di Sekolah & di Rumah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular