
Hari Tanpa Bayang RI Mulai Hari Ini, Cek Jadwal & Lokasinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Mulai hari ini sejumlah daerah di Indonesia akan mengalami hari tanpa bayangan Matahari. Fenomena alam ini akan terjadi di Indonesia dari 6 September hingga 21 Oktober 2021. Cek Jadwal dan lokasinya di sini.
Fenemena alam ini terjadi dua kali dalam setahun di Indonesia. Pertama sudah terjadi sejak akhir Februari hingga April silam dan kedua antara 6 September hingga 21 Oktober.
"Ketika Matahari berada di atas Indonesia, tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tak berongga saat tengah hari. Sehingga, fenomena ini dapat disebut sebagai Hari Tanpa Bayangan Matahari," ujar peneliti Lapan Andi Pengerang, seperti dikutip Senin (6/9/2021).
BMKG menerangkan hari tanpa bayangan matahari adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama.
"Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang", karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan," tulis BMKG.
Berikut detail jadwal dan lokasi hari tanpa bayangan:
Indonesia Bagian Barat
- Sabang; 6 September 2021 pada pukul 12.36 WIB
- Banda Aceh; 8 September 2021 pada pukul 12.36 WIB
- Medan; 13 September 2021 pada pukul 12.12 WIB
- Pekan Baru; 21 September 2021 pada pukul 12.07 WIB
- Tanjung Pinang; 20 September 2021 pada pukul 11.55 WIB
- Padang; 25 September 2021 pada pukul 12.10 WIB
- Jambi; 27 September 2021 pada pukul 11.56 WIB
- Pangkal Pinang; 28 September pada pukul 11.46 WIB
- Bengkulu; 2 Oktober 2021 pada pukul 12.00 WIB
- Palembang; 30 September 2021 pada pukul 11.50 WIB
- Bandar Lampung; 7 Oktober 2021 pada pukul 11.48 WIB
- Serang; 8 Oktober, pukul 11.42 WIB
- Jakarta; 9 Oktober, pukul 11.39 WIB
- Bogor; 10 Oktober, pukul 11.39 WIB
- Bandung; 11 Oktober, pukul 11.36 WIB
- Semarang; 11 Oktober, pukul 11.25 WIB
- Surabaya; 11 Oktober, pukul 11.15 WIB
- Sumenep; 11 Oktober, pukul 11.11 WIB
- Surakarta; 12 Oktober, pukul 11.23 WIB
- Pangandaran; 13 Oktober, pukul 11.31 WIB
- Yogyakarta; 13 Oktober, pukul 11.24 WIB
- Banyuwangi; 14 Oktober, pukul 11.08 WIB
- Nunukan; 12 September, pukul 12.07 WIB
Indonesia Bagian Tengah
- Tarakan; 14 September, pukul 12.05 WITA
- Tanjung Selor; 15 September, pukul 12.05 WITA
- Pontianak; 23 September, pukul 11.35 WITA
- Samarinda; 24 September, pukul 12.03 WITA
- Balikpapan; 26 September, pukul 12.03 WITA
- Palangkaraya; 28 September, pukul 11.14 WITA
- Banjarmasin; 1 Oktober, pukul 12.11 WITA
- Buleleng; 14 Oktober, pukul 12.05 WITA
- Denpasar; 15 Oktober, pukul 12.04 WITA
- Mataram; 15 Oktober, pukul 12.01 WITA
- Sumbawa Besar; 15 Oktober, pukul 11.56 WITA
- Labuan Bajo; 15 Oktober, pukul 11.46 WITA
- Waingapu; 18 Oktober, pukul 11.46 WITA
- Kupang; 19 Oktober, pukul 11.30 WITA
- Rote Dao; 21 Oktober, pukul 11.31 WITA
- Manado; 19 September, pukul 11.34 WITA
- Majene; 2 Oktober, pukul 11.53 WITA
- Kendari; 3 Oktober,pukul 11.38 WITA
- Wakatobi; 6 Oktober, pukul 11.33 WITA
- Makassar; 6 Oktober, pukul 11.50 WITA
Indonesia Bagian Timur
- Sofifi; 21 September, pukul 12.22 WIT
- Sorong; 25 September, pukul 12.06 WIT
- Manokwari; 25 September, pukul 11.55 WIT
- Biak; 26 September, pukul 11.46 WIT
- Jayapura; 29 September, pukul 11.27 WIT
- Ambon; 2 Oktober, pukul 12.16 WIT
- Merauke; 14 Oktober, pukul 11.24 WIT.
(roy/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Akhir Pekan Ini Ada Fenomena Alam Blue Moon, Apa itu?