
Xi Jinping Makin Keras, Investor GoTo Ini Ketar-ketir

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan Xi Jinping yang menerapkan aturan tegas untuk mengatur ulang sektor teknologi di China berdampak pada raksasa investasi SoftBank. Akibat kebijakan tersebut kinerja keuangan SoftBank turun.
Pada kuartal II-2021, SoftBank mencatatkan penurunan laba bersih 39% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 761,5 miliar yen atau setara Rp 99 triliun.
CEO SoftBank Masayoshi Son mengatakan penurunan laba ini bukti dari pengaruh tindakan China yang menjatuhkan sanksi berat kepada perusahaan China di mana SoftBank berinvestasi.
Perusahaan teknologi tempat SoftBank berinvestasi yang dijatuhi sanksi oleh China adalah Alibaba Group (e-commerce), dan DiDi Chuxing (ride-hailing). Alasan dijatuhi sanksi mulai dari dianggap tindakan menggunakan posisi dominan di pasar untuk tujuan monopoli hingga kebijakan pengelolaan perusahaan atas data pengguna di Tiongkok.
Atas tindakan tersebut, SoftBank memutuskan untuk menghentikan sementara investasi ke China sambil menunggu tindakan regulasi terhadap perusahaan teknologi negara itu.
"Sampai situasinya lebih jelas, kami ingin menunggu dulu (wait and see)," ujar Masayoshi Son seperti dikutip dari Reuters, Rabu (10/8/2021). "Saya percaya dalam satu atau dua tahun lagi aturan baru akan menciptakan situasi baru."
SoftBank sendiri diketahui berinvestasi Tokopedia. Raksasa e-commerce tanah air ini kemudian merger (menggabungkan usaha) dengan Gojek (ride hailing) membentuk perusahaan baru bernama GoTo. Nikkei Asia Review melaporkan SoftBank dan Alibaba merupakan pemegang saham terbesar GoTo.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan RI, Ini 2 Pemegang Saham Terbesar GoTo Gojek-Tokopedia