Bikin Laptop Merah Putih, Benarkah Asli Indonesia?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
05 August 2021 19:00
Gerai warung kopi di Tangerang Selatan menyediakan fasilitas internet gratis untuk membantu para pelajar mengikuti belajar daring. Kamis, (30/7/20). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Warung kopi (warkop) di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, sediakan internet gratis untuk siswa yang kesulitan mengikuti proses belajar daring.

Rizki, selaku pemilik warung kopi mengaku tergerak untuk membantu para siswa di sekitar tempat usahanya lantaran banyak yang kesulitan mengikuti kegiatan belajar jarak jauh karena kesulitan membeli kuota internet, atau bahkan hanya memiliki satu ponsel yang digunakan orangtua mereka untuk bekerja.   

Kita kan baru mulai hari ini, alhamdulillah cukup tinggi antusiasnya. Karena kebanyakan orangtuanya cuma punya satu ponsel. Kayak yang kerjanya ojol, jadi dibawa buat tarik penumpang,
Foto: Gerai warung kopi di Tangerang Selatan menyediakan fasilitas internet gratis untuk membantu para pelajar mengikuti belajar daring. Kamis, (30/7/20). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah diketahui memiliki proyek untuk mengembangkan laptop Merah Putih. Yakni untuk riset dalam negeri dan juga peningkatan Tingkatan Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada produk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Ini dilakukan dengan menggandeng sejumlah perguruan tinggi dalam desain dan prototipe perangkat TIK untuk pendidikan. Ada empat perguruan tinggi yang ikut dalam konsorsium yaitu ITB, UGM, ITS, dan UI.

"Sejak tahun lalu teman-teman dari perguruan tinggi mengembangkan design dan prototipe perangkat TIK untuk pendidikan. Ini terus kita lakukan dan perkuat untuk meningkatkan TKDN produk alat-alat pembelajaran berbasis teknologi (termasuk laptop Merah Putih)," Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdkbudristek), Nizam kepada CNBC Indonesia, Kamis (5/8/2021).

Dia menjelaskan program ini memiliki target untuk meningkatkan TKDN setiap tahunnya. Selain soal TKDN, juga berfokus pada penguasaan TIK.

Sementara itu dengan perkembangan teknologi yang terus terjadi, khususnya teknologi informasi menurutnya memang sulit menerapkan target tertentu.

"Karena teknologi terus berkembang, terlebih teknologi informasi, maka sulit untuk menetapkan target tertentu, yang penting setiap tahun ada peningkatan TKDN dan penguasaan teknologi informasi dan telekomunikasi," kata Nizam.

Soal upaya peningkatan TKDN juga pernah disampaikan oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Dia mengatakan telah tersedia laptop buatan dalam negeri hasil kerja sama dengan kampus ternama.

Luhut menyebutkan konsorsium yang dibuat akan membuat produk tablet dan laptop merah putih dengan merek Dikti Edu.

"Kalau kita lihat ada yang diproduksi dalam negeri, yang dibuat ITB, ITS, dan UGM, bekerja sama dengan industri TIK dalam negeri untuk membentuk konsorsium, membuat produk tablet dan laptop merah putih dengan merek Dikti Edu," jelasnya beberapa waktu lalu.

Dia menuturkan dengan jumlah pembelian yang disediakan selama beberapa tahun ke depan bisa dibangun industri sendiri. "Di zamannya pak Menteri Nadiem, kalau ini sudah bisa diluncurkan karena dengan jumlah pembelian mencapai Rp 17 triliun selama beberapa tahun saya kira sudah dibangun industri sendiri," ungkap Luhut.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banjir Pesanan, Zyrex Siap Produksi Laptop Merah Putih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular