Gejala Baru Long Covid-19 Ditemukan, Berkaitan Dengan Mata

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
28 July 2021 12:06
Pasien OTG Covid-19 ikuti senam pagi di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi. AP/Achmad Ibrahim
Foto: Pasien OTG Covid-19 ikuti senam pagi di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi. AP/Achmad Ibrahim

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah studi mengungkapkan pertanda long covid-19 atau gejala-gejala sakit yang masih ditemukan meski sudah sembuh dari Covid-19. Yakni terjadi kerusakan saraf dan penumpukan sel kekebalan di kornea mata.

Kepada Live Science, seorang ahli mengatakan hasil awal ini perlu diversifikasi lebih lanjut pada kelompok orang lebih besar dengan Covid-19 jarak jauh. Namun temuan ini jadi petunjuk jika ada sejumlah gejala Covid-19 yang lama muncul akibat saraf perifier.

Sebelumnya para penderita long Covid-19 biasanya memiliki gejala seperti sakit kepala, mati rasa, di tubuh, kehilangan indera penciuman dan kesulitan berpikir serta berkonsentrasi setelah sembuh dari Covid-19.

Dr. Raya Malik, seorang profesor kedokteran dan dokter konsultan di Weill Cornell Medicine-Qtar Doha mengatakan konstelasi gejala kemungkinan sebagian timbul dari kerusakan sel saraf di dalam tubuh.

Sebagai bukti awal penelitian dikatakan long Covid-19 kemungkinan melibatkan kerusakan serabut saraf kecil, yang bercabang dari sel saraf tertentu dalam tubuh dan menyampaikan informasi sensor mengenai rasa sakit, suhu dan gatal. Sel saraf in juga membantu mengontrol fungsi tubuh seperti detak jantung dan buang air besar.

Kerusakan pada sel saraf kecil ini bisa menimbulkan sejumlah gejala, dikutip Rabu (28/7/2021).

Malik dan tim peneliti menemukan gejala yang sama pada penderita Covid dengan diabetes dan penyakit neurodegneratif. Pada dua penyakit terakhir terdapat saraf serat kecil yang hilang.

Penelitian ini menggunakan teknik yang disebut sebagai mikroskop confocal kornea atau CCM. Tim mengambil foto sel saraf di kornea lalu menggunakan prosedur non-invasi untuk menghitung jumlah total sel saraf keci dan juga menilai panjang serta tingkat percabangan serat saraf.

Tim juga menemukan saat seseorang memiliki kerusakan pada serat saraf kecil kornea maka menunjukan ada kerusakan serupa di tubuh bagian lain.

"Ini jadi barometer sangat bagus, hampir kerusakan saraf di tempat lain," ungkapnya.

Dalam studi yang diterbitkan di British Journal of Ophthalmology, orang dengan gejala neurologi setelah terkena Covid-19 menunjukkan kehilangan saraf serat kecil signifikan di bagan kornea. Selain itu kerusakannya berkorelasi dengan keparahan gejala orang tersebut, artinya saraf lebih besar dikaitkan dengan gejala yang lebih jelas.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pria Ini Sudah 411 Hari Positif Covid-19, Akhirnya Sembuh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular