
Kok RI Belum Bisa Suntik Vaksin Covid-19 1,5 Juta Dosis/Hari?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus melakukan berbagai upaya pengendalian Covid-19. Salah satunya dengan cara percepatan vaksinasi Covid-19 secara massal.
Dilansir dari data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 hingga Senin (26/07/2021), sebanyak 44.728.320 orang telah mendapatkan dosis vaksin pertama dan 18.129.878 orang telah mendapatkan vaksin dosis kedua dengan target sasaran vaksin sebanyak 208.265.720 orang.
Namun demikian, belakangan ada tantangan lantaran target suntikan 1,5 juta dosis vaksin per hari belum tercapai. Apa alasan Kementerian Kesehatan (Kemenkes)?
"Karena situasi di awal Juli, minggu pertama hingga minggu ketiga Juli, dikarenakan adanya peningkatan kasus yang cukup eksponensial sehingga fokus kita juga adalah berupaya menurunkan laju penularan terlebih dahulu sambil tetap memberikan pelayanan vaksinasi kepada masyarakat," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam acara Dialog Produktif "Update Percepatan Vaksinasi Covid-19" yang disiarkan di akun Youtube FMB9ID_IKP pada Selasa (27/07/2021).
Alasan lain, menurut dia, di masa peningkatan kasus Covid-19, masyarakat juga diimbau untuk lebih banyak di rumah dan mengurangi aktivitas mobilitas.
"Kemudian juga masyarakat juga ada yang tidak berani untuk keluar. Sehingga memang akselerasi untuk kembali mencapai 1,5 juta dosis ini tertunda dikarenakan kondisi tersebut," kata Nadia.
Hingga Selasa (27/07/2021), Indonesia sudah menerima sebanyak 151,9 juta dosis vaksin. Hari ini RI kembali kedatangan vaksin Sinovac sebanyak 21,2 juta dosis dan ini menjadi dosis terbesar yang diterima RI sejauh ini. Namun demikian, Nadia mengungkapkan pemberian vaksin akan diberikan berdasarkan skala prioritas dan bertahap. Sebab, kedatangan vaksin pun tidak sekaligus.
"Di Juli ini kita mendapatkan supply vaksin yang lebih banyak dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Vaksin ini akan semakin bertambah bahkan nanti di bulan Oktober, November, Desember itu akan mencapai 80 juta dosis," ujar Nadia.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Stok Vaksin Covid di Daerah Terbatas, Ini Penjelasan Kemenkes