Internasional

2 Dosis Vaksin Ini Ampuh Cegah Covid Varian Delta & Alpha

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
22 July 2021 08:45
FILE - In this Monday, March 16, 2020 file photo, a patient receives a shot in the first-stage study of a potential vaccine for COVID-19, the disease caused by the new coronavirus, at the Kaiser Permanente Washington Health Research Institute in Seattle. On Friday, March 20, 2020, The Associated Press reported on stories circulating online incorrectly asserting that the first person to receive the experimental vaccine is a crisis actor. All participants who volunteered for the test were screened and had to meet a set list of criteria. They were not hired as actors to simulate a role. (AP Photo/Ted S. Warren)
Foto: Ilustrasi Vaksin (AP/Ted S. Warren)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah laporan terbaru menunjukkan bahwa dua suntikkan vaksin Covid Pfizer dan AstraZeneca efektif dalam melawan virus corona varian Delta dan Alpha. Melansir Reuters, hal ini terungkap dari sebuah studi yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine.

Penelitian ini dilakukan untuk mengkonfirmasi kembali klaim yang dibuat otoritas Public Health England (PHE). "Hanya perbedaan kecil dalam efektivitas vaksin yang dicatat dengan varian Delta dibandingkan dengan varian Alpha setelah menerima dua dosis vaksin," tulis penelitian tersebut, dikutip Kamis (22/7/2021).

Dalam laporan itu, disebut bahwa dua dosis suntikan Pfizer adalah 88% efektif untuk mencegah penyakit simtomatik dari varian Delta. Suntikan juga ampuh 93,7% terhadap varian Alpha.

Sementara itu dua suntikan vaksin AstraZeneca adalah 67% efektif terhadap varian Delta. Namun efektif 74,5% efektif terhadapvarian Alpha.

Hal ini juga ikut mengkonfirmasi klaim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sebelumnya lembaga itu menyebut vaksin-vaksin yang disetujui badan tersebut, termasuk Pfizer dan AstraZeneca, mampu melawan varian baru Covid-19 terutama Delta.

"Ada laporan yang masuk bahwa populasi yang divaksinasi memiliki kasus infeksi, terutama dengan varian delta," kata kepala ilmuwan WHO,Dr. Soumya Swaminathan,

"Sebagian besar adalah infeksi ringan atau tanpa gejala."

Varian Delta pertama kali ditemukan di India sementara varian Alpha di Inggris. Kedua varian Covid yang baru ini memang diketahui memiliki tingkat penyebaran yang cukup tinggi.

Menurut laporan PHE, penularan Delta tiga kali lebih menular dibandingkan varian pertama virus Covid-19. untuk Varian Alpha, kekuatan penularannya terbukti setidaknya 50% lebih mudah menular.

Tak hanya itu, untuk rawat inap, varian Delta menyebabkan peningkatan risiko rawat inap 2,61 kali lebih tinggi. Varian ini perlu diwaspadai karena juga telah ditemukan di Indonesia.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Campuran 2 Vaksin Ini Hasilkan Respons Kekebalan Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular