Jreeng! India Larang Mastercard Terbitkan Kartu Kredit Cs

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Sentral India, Reserve Bank of India (RBI) memutuskan untuk melarang Mastercard Inc menerbitkan kartu kredit atau kartu debit bagi pelanggan domestik. Larangan itu mulai berlaku pada 22 Juli.
Alasan RBI melarang Mastercard karena perusahaan AS ini tidak mematuhi aturan penyimpanan data dari 2018 yang mengaharuskan jaringan kartu asing untuk menyimpan data pembayaran India di dalam negeri sehingga regulator dapat memiliki "akses pengawasan tanpa batas".
"Meskipun selang waktu yang cukup lama dan peluang yang cukup diberikan, entitas (Mastercard) ditemukan tidak mematuhi arahan," ungkap RBI, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (15/7/2021).
Mastercard mengaku "kecewa" atas keputusan RBI dan telah memberikan pembaruan rutin tentang kepatuhannya terhadap aturan sejak 2018. Aturan ini sendiri tidak berlaku bagi pelanggan Mastercard eksisting di India.
"Kami akan terus bekerja dengan mereka untuk memberikan rincian tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini," tulis Mastercard.
Langkah ini dilakukan kurang dari tiga bulan setelah bank sentral India melarang American Express dan Diners Club International, yang dimiliki oleh Discover Financial Services, menerbitkan kartu baru karena pelanggaran serupa.
Namun American Express, perusahaan seperti Mastercard dan Visa yang merupakan pemain yang relatif kecil di India, dilarang menerbitkan kartu baru.
Pada tahun 2019, Mastercard mengatakan optimisitis pada pasar India, mengumumkan investasi US$ 1 miliar selama lima tahun ke depan, di samping investasi sebelumnya sebesar US$ 1 miliar dari 2014-2019.
"Keputusan Itu memang meninggalkan kekosongan besar dalam kartu kredit dan bisa menjadi peluang bagus untuk Visa ... Bank harus mulai menegosiasikan ulang kesepakatannya dan ini akan menjadi pukulan bagi Mastercard," kata Ashvin Parekh, konsultan layanan keuangan independen.
Arahan RBI pada 2018 memicu upaya lobi agresif dari perusahaan-perusahaan AS, yang mengatakan aturan itu akan meningkatkan biaya infrastruktur mereka dan mempengaruhi platform deteksi penipuan global mereka, tetapi RBI tak bergeming.
Perintah itu datang setelah perusahaan teknologi pembayaran asing seperti Mastercard dan Visa menghadapi persaingan dari jaringan pembayaran domestik Rupay, yang telah dipromosikan oleh Perdana Menteri Narendra Modi.
Pada tahun 2018, Mastercard mengatakan kepada pemerintah AS bahwa kebijakan proteksionis New Delhi merugikan perusahaan pembayaran asing, menurut laporan Reuters sebelumnya.
[Gambas:Video CNBC]
Bayar Belanjaan Bakal Kian Mudah: Tinggal Scan Wajah & Tangan
(roy/miq)