Suntikkan Vaksin Covid Ketiga, Bisakah Dicampur Vaksin Lain?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
09 July 2021 18:30
Infografis/ persiapan pemerintah dalam vaksinasi Covid-19 massal
Foto: Infografis/ persiapan pemerintah dalam vaksinasi Covid-19 massal

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak negara akhirnya memutuskan untuk melakukan suntikan ketiga pada masyarakatnya untuk menghentikan laju penularan dan ancaman varian virus baru. Vaksin yang digunakan akhirnya berbeda dari yang digunakan pada suntikan sebelumnya.

Jerman telah merekomendasi pengguna campuran beberapa jenis vaksin yang beredar. Rekomendasi itu datang dengan alasan kemanjuran untuk melawan Covid-19.

Para penerima dosis pertama vaksin Oxford-AstraZeneca 'harus mendapatkan vaksin mRNA sebagai dosis kedua, tanpa memandang usia mereka', kata Komite Tetap Jerman untuk Vaksinasi atau STIKO.

Jadi Jerman akan menganjurkan penerima AstraZeneca disuntikan kedua mendapatkan vaksin Pfizer dan Moderna.

Kanselir Jerman, Angela Merkel telah melakukan vaksinasi campuran ini. Dia disuntik Moderna pada bulan Juni dilanjutkan suntikan kedua dengan vaksin AstraZeneca.

Melansir CNN Internasional, STIKO mengatakan hasil penelitian saat ini menunjukkan respon imun dihasilkan dari vaksinasi campuran 'jelas lebih unggul'.

Selain Jerman, Kanada sedang membuat rekomendasi soal vaksin campuran ini. Menurut Komite Penasihat Nasional Kanada untuk imunisasi pada 17 Juni, vaksin mRNA lebih disukai sebagai dosis kedua untuk masyarakat penerima vaksin AstraZeneca/Covishield di dosis pertama.

Nakes di Indonesia Gunakan Booster dengan Moderna

Sementara itu di Indonesia akhirnya diputuskan melakukan penyuntikan suntikan ketiga. Tenaga kesehatan tanah air yang diputuskan untuk mendapatkan vaksin booster ini.

Sebagai informasi, suntikan pertama dan kedua nakes menggunakan vaksin Sinovac. Program vaksinasi para nakes dimulai pada Januari 2021 lalu.

Vaksin ketiga para nakes akan menggunakan Moderna dan disiapkan untuk dilakukan minggu depan. Informasi ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

"Rencana vaksinasi ketiga sudah disetujui Ketua KPCPEN (Airlangga Hartarto), karena vaksinasi kita masih belum mencukupi seluruh target, penting dipahami vaksinasi ketiga hanya diberikan kepada nakes. Tenaga kesehatan kita yang setiap hari bertemu dengan virus yang tinggi sekali kadarnya dan harus dilindungi mati-matian," kata Budi dalam konferensi pers digital di Jakarta, Jumat (8/7/20210).

Untuk suntikan dosis ketiga, Budi menjelaskan pihaknya berdiskusi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta ITAGI (Indonesia Technical Advisory Group on Immunization). Akhirnya diputuskan untuk menggunakan vaksin Moderna sebagai suntikan lanjutan bagi para nakes.

Budi menjelaskan persetujuan itu dengan tujuan bisa melindungi dari variasi mutasi yang ada. Vaksin Moderna sendiri dijadwalkan datang pada hari Minggu mendatang.

Vaksin Moderna ini berasal dari sumbangan Pemerintah AS yang berjumlah 4 juta dosis. Vaksin disalurkan melalui mekanisme Covax Facility.

"Kami sudah berdiskusi dengan BPOM dan ITAGI tentang vaksinasi ini dan sudah menyetui vaksin ketiga akan diberikan menggunakan Moderna sehingga bisa melindungi dari variasi mutasi yang ada. Vaksin Moderna akan datang pada hari minggu," ungkapnya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular