Tingkatkan Kemanjuran, Bisakah Vaksin Covid Dikombinasikan?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
06 July 2021 15:32
A droplet falls from a syringe after a health care worker is injected with the Pfizer-BioNTech COVID-19 vaccine at Women & Infants Hospital in Providence, R.I., Tuesday, Dec. 15, 2020. (AP Photo/David Goldman)
Foto: Ilustrasi Vaksin (AP/David Goldman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jerman mengeluarkan rekomendasi yang kuat untuk mencampurkan beberapa jenis vaksin Covid-19 yang beredar dengan alasan kemanjuran lawan Covid-19.

Komite Tetap Jerman untuk Vaksinasi (STIKO) mengatakan pekan lalu orang yang menerima dosis pertama vaksin Oxford-AstraZeneca "harus mendapatkan vaksin mRNA sebagai dosis kedua, tanpa memandang usia mereka."

Hal ini menjadikan Jerman sebagai salah satu negara pertama yang sangat menganjurkan agar orang yang telah menerima dosis pertama AstraZeneca menerima vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna sebagai dosis kedua mereka.

Kanselir Jerman Angela Merkel membantu membuka jalan bagi penggunaan vaksin campuran ketika dia menerima disuntik vaksin Moderna pada bulan Juni dan vaksin AstraZeneca sebagai dosis kedua.

STIKO mengatakan bahwa "hasil penelitian saat ini" menunjukkan bahwa respons imun yang dihasilkan setelah vaksinasi dosis campuran "jelas lebih unggul," seperti dilansir dari CNNInternational, Selasa (6/7/2021).

Vaksin mRNA yang saat ini disetujui oleh European Medicines Agency (EMA) adalah Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Komite Penasihat Nasional Kanada untuk Imunisasi membuat rekomendasi pada 17 Juni dengan mengatakan "vaksin mRNA sekarang lebih disukai sebagai dosis kedua untuk individu yang telah menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca/COVISHIELD."

Komite Kanada mengatakan sedang membuat rekomendasi berdasarkan "bukti yang muncul dari respon imun yang berpotensi lebih baik dari vaksin campuran ini."

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Oxford dan diterbitkan 28 Juni menemukan "dosis bergantian dari vaksin Oxford-AstraZeneca dan Pfizer-BioNTech menghasilkan respons kekebalan yang kuat terhadap COVID-19."


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular