Saat Megawati Kritik Tokopedia: Barang Made Non-Indonesia

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
30 June 2021 11:30
Tokopedia Dorong Kenaikan Transaksi
UMKM Medan Hingga 2,5x Lipat
Foto: Tokopedia Dorong Kenaikan Transaksi UMKM Medan Hingga 2,5x Lipat

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri melontarkan kritikan terhadap salah satu raksasa e-commerce yakni Tokopedia. Hal ini terkait banyaknya produk yang bukan dari Indonesia.

Hal ini dia sampaikan dalam Sarasehan Nasional : Anak Muda Membaca Bung Karno. Menurutnya saat browsing di Tokopedia yang disuguhkan adalah produk made non-Indonesia.

"Saya boleh loh buat kritik sedikit ya, itu kritik membangun. Kenapa kalau saya browsing online di Tokopedia, kenapa ya yang disuguhkan selalu sekarang, sekarang loh nanti bisa berubah, barang-barangnya made non-Indonesia," kata Megawati dikutip dari kanal Youtube Megawati Institute, Rabu (30/6/2021).

Dia mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri juga mengatakan harus membantu UMKM.

Nadiem Makarim bertemu dengan Megawati. (Dok. Instagram/nadiemmakarim)Foto: Nadiem Makarim bertemu dengan Megawati. (Dok. Instagram/nadiemmakarim)



Menurutnya UMKM sangat cinta budaya bangsa dan ditunjukkan dari sisi seni yakni membuat produk seperti keranjang, batik hingga tenun. Sementara di sisi lain juga sangat rapuh karena sangat tradisional.

"Saya bilang rapuh kenapa, karena mereka tidak tahu yang namanya bagaimana cara berusaha. Mereka sangat mudah, maaf, untuk ditipu," jelasnya.

Dia menambahkan para pelaku UMKM hanya tahu jika barangnya dihargai. Megawati juga mendorong hasil seni Indonesia harus dipatenkan dari sisi, seni, dan barang apapun.

Salah satu barang Indonesia yang bekerja sama dengan brand asing adalah Endek Bali dengan Dior. Megawati mengatakan Endek Bali yang dijual sekitar Rp120 ribu-Rp160 ribu.

"Hanya dihargai Rp120-Rp160 ribu, can you imagine kalau sudah ada Diornya itu akan dijual berapa?" kata dia.

Megawati menekankan hal itu bukannya tidak boleh dan dia bukan merupakan orang anti asing.

Namun barang tersebut berasal dari Indonesia. Seharusnya juga dibantu para pihak yang terlibat dari hulu dan hilirnya.

"Mereka itu harus dituntun dari hulu sampai hilir. Saya selalu bilang sebagai mata rantai. Bahasa gampangnya sinergi konektivitas, saling membuat sinergi dengan diconnect sampai ke hilir. Di hilir bagaimana dia tahu pasarnya, no," jelasnya.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiga Kota Ini Alami Peningkatan Tren Belanja Daring

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular