Internasional

Ciaaaatt! Ini 3 Vaksin 'Ampuh' Lawan Corona Varian Delta

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
30 June 2021 09:25
A health worker inoculates a woman with China's Sinovac COVID-19 vaccine at a temporary vaccination center in Manila, Philippines, Tuesday, June 22, 2021. The Philippine president has threatened to order the arrest of Filipinos who refuse COVID-19 vaccination and told them to leave the country for hard-hit countries like India and the United States if they would not cooperate with massive efforts to end the pandemic. (AP Photo/Aaron Favila)
Foto: AP/Aaron Favila

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus Covid-19 varian Delta menjadi sorotan dunia karena dianggap sangat menular. Varian ini bahkan dapat menular hanya dengan berpapasan, sebagai mana penelusuran terbaru corona di Australia.

Namun jangan khawatir, rupanya ada tiga vaksin yang sudah teruji klinis efektif lawan corona varian Delta. Setelah Pfizer-BioNTech dan AstraZeneca-Oxford kini, Moderna mengklaim juga mampu melawan varian yang pertama ditemukan di India ini.

Ini terungkap dalam penelitian yang diunggah ke situs boRxiv untuk mendapaatkan peer review. Moderna diuji ke sejumlah varian bukan hanya Delta, tapi juga Kapp, Beta, Eta, A.231 dan A.VOI.V2.

"Vaksin tersebut memicu respons antibodi terhadap semua varian yang diuji," kata Moderna dalam penelitian itu dikutip Reuters, Selasa (29/6/2021).

"Tetapi tetap paling efektif terhadap jenis virus corona asli yang pertama kali ditemukan di China."

Meski menunjukkan kuat melawan varian Delta, efektifitasnya sedikit melemah ketika memproduksi antibodi melawan varian Beta. Varian ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.

"Terhadap varian Beta, antibodi penetralisir yang dihasilkan vaksin berkurang enam hingga delapan kali lipat dibandingkan dengan yang diproduksi melawan strain asli," tulis laporan perusahaan.

"Sementara pengurangan 3,2 hingga 2,1 kali lipat terlihat untuk garis keturunan varian yang pertama kali diidentifikasi di India termasuk Delta dan Kappa."

Sebelumnya Pusat Kesehatan Inggris, PHE, memang mengeluarkan hasil riset bahwa AstraZeneca menawarkan perlindungan tinggi, ke varian Delta. Vaksin memberikan 92% perlindungan ke penerimanya, dari risiko rawat inap ke rumah sakit akibat varian Delta.

Bukan hanya AstraZeneca, vaksin lain yakni Pfizer/BioNTech juga efektif 96% melindungi pasien dari kemungkinan rawat inap di rumah sakit akibat varian ini. Hal tersebut setelah disuntik dua dosis.

Indonesia sendiri telah menerima 6,7 juta dosis vaksin AstraZeneca. Pada 6 Juni lalu, RI kedatangan 313.100 dosis tambahan

Kedatangan vaksin AstraZeneca tersebut merupakan salah satu bentuk kerja sama pemerintah Indonesia sejak Oktober 2020, bersama Covid-19 Covax. Ini merupakan inisiatif global yang ditujukan untuk kesetaraan akses dalam mendapatkan vaksin Covid-19.

Covax melalui mekanisme Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI) Covax telah memberikan jatah vaksin bagi Indonesia sebanyak 3%-20% dari total jumlah penduduk.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada yang Klaim Kesaktian Vaksin Pfizer-Moderna: 80% Ampuh!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular