Berapa Lama Antibodi Kebal Lawan Virus Covid-19?

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
04 June 2021 17:50
Doctor Giovanni Passeri, top left, with his assistant doctor Mariaconcetta Terracina, has 82-year-old patient Mario read his note about his medical conditions during a routine examination as part of a night shift in his ward in the COVID-19 section of the Maggiore Hospital in Parma, northern Italy Wednesday, April 8, 2020. Mario has been under oxygen CPAP (continuous positive air pressure) headgear ventilation and he could only communicate in writing because the hissing sound of the oxygen made it difficult for him to hear the doctor's voice. Mario's health conditions have been worsening since after his admission on March 28. He died in the evening of April 14. (AP Photo/Domenico Stinellis)
Foto: Pemeriksaan Pasien Covid-19. (AP/Domenico Stinellis)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah tim peneliti merilis hasil observasi yang menunjukkan bahwa antibodi pada penyintas versi biasavirus corona dikabarkan dapat menjadi lebih lemah dalam saat melawan varian Covid-19 yang baru.

Mengutip Nikkei Asia,tim peneliti Yokohama City University menunjukkan bahwa pasien yang terinfeksi di masa-masa awal pandemi, terutama mereka yang memiliki gejala ringan atau tanpa gejala, masih perlu divaksinasi untuk mengurangi resiko terinfeksi varian dari Inggris, Selatan. Afrika Selatan, Brasil, dan India.

Dalam penelitian yang dilakukan pada 250 responden penyintas yang tertular Covid pada awal tahun lalu, didapatkan bahwa 97% penyintas gejala ringan atau tanpa gejala memiliki antibodi terhadap virus corona hingga enam bulan setelah terinfeksi. Satu tahun kemudian, 96% dari mereka masih memiliki antibodi terhadap penyakit tersebut.

Namun setelah lebih dari satu tahun, antibodi mereka mulai menunjukkan respon yang lemah.

Untuk variannya sendiri, diketahui bahwa 69% penyintas Covid gejala ringan memiliki antibodi untuk melawan infeksi virus strain Afrika Selatan selama enam bulan setelah sembuh. Selain varian Afrika Selatan, 75% penyintas Covid gejala ringan mampu melawan strain India setelah enam bulan negatif.

Untuk varian Brasil, ditemukan bahwa ada81% penyintas Covid gejala ringan yang membentuk antibodi melawan virus itu dalam enam bulan. Lalu untuk varian Inggris, 85% penyintas gejala ringan mampu melawan virus itu setelah enam bulan.

Sementara itu untuk penyintas yang mengalami gejala parah saat terinfeksi, tingkat antibodi hanya melemah sedikit dalam melawan varian virus setelah setahun terinfeksi. Selama 12 bulan setelah dites positif, setidaknya 90% dari orang-orang tersebut memiliki antibodi yang cukup efektif untuk melawan salah satu dari empat jenis varian baru Covid-19.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Varian Covid Baru Diciptakan di Lab, Tingkat Kematian 80%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular