
GVV 4 Segera Dibuka, Ini Cerita Sukses Para Alumni

Jakarta, CNBC Indonesia - Grab Venture Velocity (GVV) akan segera memasuki batch ke 4, setelah pertama kali dimulai pada 2018 lalu. Program ini merupakan inisiatif Grab untuk membantu akselerasi pertumbuhan start up serta UMKM di Indonesia agar bisa tumbuh dan berdaya saing.
Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengatakan, GVV angkatan pertama dimulai 2018. Sebagai salah satu startup yang kini menyandang status decacorn, Grab berkeinginan untuk membagikan pengalaman dan wawasannya dengan mendidik banyak start up di Asia Tenggara agar dapat tumbuh bersama, melalui konsep open ecosystem yang dimiliki.
"Kami menyadari ekosistem start up di Asia Tenggara peluangnya besar. Kami ingin mengambil bagian, sejalan berkembangnya ekosistem di Asia, digitalisasi teknologi membuka peluang dan memberi positif bagi bisnis terutama wirausahawan mikro," ujarnya dalam diskusi secara virtual di Jakarta, Senin (31/5/2021).
Saat ini, tepatnya pada 2021 GVV masuk ke batch keempat dan informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran akan diinfokan dalam waktu dekat. Start up yang mendaftar pada ajang GVV memang memiliki banyak eksempatan, salah satunya memperoleh informasi dengan topik yang beragam dari orang-orang yang mahir di bidangnya, dan juga berkesempatan mengikuti piloting dalam ekosistem Grab.
"GVV tahap 4 terus berfokus untuk wirausahawan mikro, fokus ke UMKM membantu akselerasi digital di Indonesia supaya ekonomi terus jalan dan lebih epat," kata Neneng saat ditanya, apa kriteria dan bocoran mengenai GVV Batch 4.
Dua start up yang merupakan alumni GVV adalah Qoala dan Printereous. Co-Founder dan COO Qoala, Tommy Martin, membagi pengalaman bagaimana saat dirinya menjadi salah satu jebolan GVV. Tommy Martin, Co-Founder dan COO Qoala yang menawarkan produk asuransi mikro lewat agen GrabKios
"Kita merupakan Batch 2, tahun 2019. Dari sisi aktivitas dan program, pertama dari mentoring dengan pemimpin-pemimpin C level Grab dan ahli di bidang masing2," tegasnya.
Menurut dia, ini merupakan salah satu bagian yang menarik, karena Grab yang merupakan start up Unicorn besar dulunya adalah start up kecil. "(Grab) Mulai di 2010-an, hal yang sangat menarik buat kita untuk mendengar secara langsung dari pengalaman saat membangun bisnisnya," kata dia.
Selanjutnya adalah CEO Printerous, Kevin Osmond. Kevin menceritakan bagaimana dia memperoleh mentorship dari orang-orang yang berpengalaman. Salah satunya adalah Managing Director, Head of GrabPay, Chris Yeoh.
"Sempat belajar bagaimana change management. belajar tentang ini, paling berkesan. Kemudian ada asked me anything dengan Anthony Tan. Kita sebagai pelaku start up harus terus belajar dan melihat GVV salah satu program buat saya yang bisa belajar banyak," katanya.
Menurut dia, bagi start up yang ingin mencoba berkembang dan mendapatkan kesempatan lebih besar, bisa mencoba untuk daftar GVV Batch 4 yang sebentar lagi akan dibuka.
"Jangan ragu. Ketika memulai start up kita memulai dengan ide visi dan misi. Dan jangan lupa memulai start up dengan limit resources. Dan dengan mengikuti program seperti GVV, kita diberi resources tambahan dan yang paling berharga adalah access to market," tegasnya.
(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Grab & BRI Ventures Luncurkan Grab Ventures Velocity Batch 4