Crypto Lovers! Simak Ramalan Masa Depan Bitcoin Cs Nih...

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang digital atau cryptocurrency lagi booming di pasar global termasuk Indonesia. Ada mata uang kripto dari Bitcoin yang paling populer hingga Ripple, Litecoin, Dogecoin dan Polygon.
Namun, sebagian penggiat mata uang kripto kini tengah was-was. Sebab, mata uangĀ kripto rata-rata tengah menurun lantaran adanya spekulasi China yang menolak uang kripto.
Jeth Soetoyo, CEO & Founder Pintu mengatakan penetrasi pasar kripto di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat.
"Beberapa bulan terakhir kita lihat perkembangan yang sangat besar di dunia kripto, terutama untuk retail di Indonesia. Menurut saya narasi yang kuat, pertama kali masyarakat bisa investasi untuk yang bersifat global sejak hari pertama. Sebelum ini biasanya cuma bisa invest di lokal, tapi sekarang bisa global," kata Jeth di Program InvesTime CNBC Indonesia, Selasa malam (25/5/2021).
Jeth mengatakan bahwa kripto memiliki banyak keunggulan dengan investasi lain yakni aset anti inflasi, aman, fee transaksi yang rendah, dan yield yang tinggi.
Kripto ke depannya akan menjadi aset investasi yang menjadi favorit. Sama halnya dengan emas, kripto bisa menjadi saluran investasi global untuk melengkapi portfolio investor agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
"Menurut saya narasi yang sangat kuat. Mungkin aset lain yang global itu emas. Tapi sekarang (kripto) jadi disebut saluran invest yang menarik untuk retail," pungkasnya.
Jeth pun yakin bahwa pasar kripto akan terus berakselerasi. Itu dikarenakan adanya payung hukum dari Pemerintah Indonesia mengenai industri cryptocurrency yakni Peraturan Bappebti Nomor 5 tahun 2019 membuat masyarakat bertambah yakin bahwa investasi di industri tersebut aman.
Diproyeksikan pasar bitcoin cs bisa mencapai 1-2 persen dari populasi di Indonesia atau mencapai 2 juta orang.
Bahkan dalam beberapa hari terakhir harga kripto berkapitalisasi pasar besar seperti bitcoin dan degocoin tengah mengalami gejolak yang cukup hebat dalam sepekan terakhir di minggu ke-2 Mei 2021.
"Saya rasa ke depan akan terus berkembang. Kita lihat penetrasi masih rendah, masih sekitar 1 atau 2% dari populasi Indonesia. Jadi ke depannya saya rasa akan berkembang," ungkap dia.
[Gambas:Video CNBC]
Nambang Kripto Via Utopia CRP Mining, Tak Perlu Listrik Mahal
(dru)