
Dugaan Kebocoran Data, Ini Penjelasan Lengkap BPJS Kesehatan

Gufron mengatakan masih melakukan investigasi terkait kebocoran data. Menurutnya investigasi ini jadi belum tahu pasti ada bocor atau tidak di lembaga itu.
"Hingga karena belum selesai jadi belum tahu ada kebocoran apa tidak. Tapi sudah ramai ini bocor karena belum selesai. Dia tawarkan bener punya BPJS atau bukan tapi belum tahu," jelasnya.
Dia mengonfirmasi jika data sampel yang diberikan memang mirip. Namun belum mengetahui apakah itu benar data BPJS dan saat ini masih dilakukan investigasi.
"Kalau mirip iya. Tapi datanya BPJS belum tahu," ungkapnya.
Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan jika ada dampak bila kebocoran data itu benar. Salah satunya risiko keamanan nasional karena adanya sebagian besar ada kependudukan termasuk TNI dan Polri.
Selain itu juga ada reputasi pelaksanaan jaminan kesehatan nasional. Menurutnya jadi kontraproduktif keinginan pemerintah untuk memantapkan peran kaminan kesehatan nasional sebagai bagian dari pembangunan kesehatan nasional.
"Berikutnya data yang dimiliki risiko intervensi sistem internal kita juga memiliki potensi rawan juga. Karena dari pengawasan dewas tergelar dari pusat sampai ke daerah, kemudian rumuskan sejak awal, kinerja yang dilakukan direksi segera menanggapi isu-isu soal kebocoran data ini," jelasnya.
![]() |
Achmad mengatakan pihaknya juga melakukan saran untuk menindaklanjuti kabar ini jika benar secara hukum. Selain itu juga menyiapkan rencana kontinjensinya.
Dengan begitu tidak ada kebocoran yang terus menerus di kemudian hari, kata dia.
"Menindaklanjuti secara hukum kalau ini benar atas kebocoran data.Serta data peserta. Segera menyiapakan rencana kontinjensinya. Ini penting agar kebocoran tdk berkelanjutan karena di dalam kerangka resiko yg kami buat ini juga terkait apakah data lain yg diretas," kata Achmad.
(dob/dob)