Dugaan Kebocoran Data, Ini Penjelasan Lengkap BPJS Kesehatan

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
25 May 2021 16:45
BPJS Kesehatan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
BPJS Kesehatan

Jakarta, CNBC Indonesia - BPJS Kesehatan menjelaskan soal dugaan kebocoran data yang menimpa lembaga itu. Dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Gufron Mukti mengklaim pihaknya langsung melakukan koordinasi tak lama setelah kabar kebocoran data itu meluas di media sosial.

"Kamis (20/5/2021) segera melakukan koordinasi dan juga membentuk tim-tim dan koordinasi dengan tadi sudah sampaikan, hari Jumat sudah rapat dengan Dewas, BSSN, juga rapat ada Kominfo, siber kemenhan, it security expert," kata Gufron dikutip dari kanal Youtube DPR RI, Selasa (25/5/2021).

Dalam waktu bersamaan, Kominfo juga melakukan penutupan akses pada laman Raid Forum.

Lalu pada hari Sabtu, BPJS melakukan pengamanan titik akses dengan melakukan penutupan dan investigasi. Dia menjelaskan pihaknya bersama dengan tim security operation center melakukan penelusuran melalui digital forensic.

"Manajemen BPJS Kesehatan koordinasi dan klarifikasi Cyber Polri dan Kemenhan. Minggu, surat perlindungan hukum dan melaporkan ke Bareskrim polri membuat surat ke Kominfo," jelasnya.

Lalu pada Senin kemarin, tim BPJS Kesehatan menyampaikan surat pada Bareskrim Polri serta berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait.

Gufron juga menyebutkan ada sejumlah langkah keamanan yang dilakukan BPJS Kesehatan. Salah satunya juga melakukan penutupan sementara aplikasi yang beresiko.

Berikut adalah langkah keamanan tersebut:

1.Memastikan bahwa operasional BPJS Kesehatan dan pelayanan peserta tidak terganggu.
2.Membuat tim khusus dan melakukan investigasi dugaan adanya peretasan.
3.Melakukan upaya pengamanan titik akses antara lain dengan melakukan penutupan sementara aplikasi yg berisiko.
4.Menunda kerja sama yg terkait dengan pertukaran data untuk sementara waktu.
5.Melakukan preventive action untuk penguatan sistem keamanan TI terhadap potensi gangguan keamanan data antara lain meningkatkan proteksi ketahanan sistem.
6.Menyusun langkah-langkah mitigasi terhadap hal-hal yg berpotensi menimbulkan gangguan keamanan data antara lain penerapan biometric fingerprint dan face recognition untuk proses pelayanan dan administrasi.

Gufron mengatakan masih melakukan investigasi terkait kebocoran data. Menurutnya investigasi ini jadi belum tahu pasti ada bocor atau tidak di lembaga itu.

"Hingga karena belum selesai jadi belum tahu ada kebocoran apa tidak. Tapi sudah ramai ini bocor karena belum selesai. Dia tawarkan bener punya BPJS atau bukan tapi belum tahu," jelasnya.

Dia mengonfirmasi jika data sampel yang diberikan memang mirip. Namun belum mengetahui apakah itu benar data BPJS dan saat ini masih dilakukan investigasi.

"Kalau mirip iya. Tapi datanya BPJS belum tahu," ungkapnya.

Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan jika ada dampak bila kebocoran data itu benar. Salah satunya risiko keamanan nasional karena adanya sebagian besar ada kependudukan termasuk TNI dan Polri.

Selain itu juga ada reputasi pelaksanaan jaminan kesehatan nasional. Menurutnya jadi kontraproduktif keinginan pemerintah untuk memantapkan peran kaminan kesehatan nasional sebagai bagian dari pembangunan kesehatan nasional.

"Berikutnya data yang dimiliki risiko intervensi sistem internal kita juga memiliki potensi rawan juga. Karena dari pengawasan dewas tergelar dari pusat sampai ke daerah, kemudian rumuskan sejak awal, kinerja yang dilakukan direksi segera menanggapi isu-isu soal kebocoran data ini," jelasnya.

Achmad Yurianto selaku Juru Bicara Pemerintah Covid-19. (Dok: BNPB)Foto: Ketua Dewas BPJS Kesehatan Achmad Yurianto 

Achmad mengatakan pihaknya juga melakukan saran untuk menindaklanjuti kabar ini jika benar secara hukum. Selain itu juga menyiapkan rencana kontinjensinya.

Dengan begitu tidak ada kebocoran yang terus menerus di kemudian hari, kata dia.

"Menindaklanjuti secara hukum kalau ini benar atas kebocoran data.Serta data peserta. Segera menyiapakan rencana kontinjensinya. Ini penting agar kebocoran tdk berkelanjutan karena di dalam kerangka resiko yg kami buat ini juga terkait apakah data lain yg diretas," kata Achmad.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular