Lebih Cepat dari PCR, Anjing Bisa Deteksi Covid Dalam 1 Detik

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
24 May 2021 20:03
lustrasi anjing pelacak Covid-19. AP/
Foto: lustrasi anjing pelacak Covid-19. AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Lebih cepat dari tes usap PCR (polymerase chain reaction) dan lebih akurat daripada uji aliran lateral, senjata terbaru melawan Covid-19 rupanya memiliki empat kaki dan hidung basah.

Sebuah penelitian oleh ilmuwan Inggris, yang diterbitkan pada Senin (24/5/2021), menemukan orang terinfeksi virus corona mengeluarkan bau yang berbeda, dan ini dapat dideteksi oleh anjing terlatih.

"Anjing bisa menjadi cara yang bagus untuk menyaring sejumlah besar orang dengan cepat dan mencegah Covid-19 diperkenalkan kembali ke Inggris," kata Steve Lindsay, profesor di departemen biosains Universitas Durham yang mengerjakan penelitian tersebut.

Guardian melaporkan, anjing yang dilatih untuk membedakan bau Covid-19 dapat menyaring beberapa ratus orang yang turun dari pesawat dalam waktu setengah jam. Mereka dapat mendeteksi dengan sensitivitas hingga 94,3% orang yang terinfeksi corona.

Hasil studi tahap awal, para peneliti mengatakan anjing-anjing itu bahkan mampu mengendus bau Covid tanpa gejala atau ringan, termasuk varian mutan yang muncul di Inggris akhir tahun lalu.

Latihan ini melibatkan sekitar 3.500 sampel bau dalam bentuk kaus kaki atau kaos oblong yang tidak dicuci, yang dikenakan oleh anggota masyarakat dan petugas kesehatan.

James Logan, spesialis pengendalian penyakit di London School of Hygiene & Tropical Medicine (LSHTM) yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan keuntungan utama anjing pelacak dibandingkan metode penyaringan lain adalah kecepatan dan akurasi yang luar biasa.

"(Mereka dapat) membuat diagnosis dalam waktu kurang dari satu detik. Ini termasuk orang yang tidak menunjukkan gejala dan juga orang dengan viral load rendah," kata Logan, seperti dikutip Senin (24/5/2021).

Penelitian Inggris ini menambah proyek percontohan lainnya di Finlandia, Jerman, Chili, dan tempat lain yang menguji coba anjing pelacak yang dilatih Covid-19 di bandara.

Di sisi lain, anjing-anjing ini butuh 8 hingga 10 minggu untuk latihan mendeteksi Covid-19. Mereka diperkenalkan pada 200 sampel bau dari orang yang dites positif Covid-19, serta 200 sampel kontrol dari orang yang dites negatif, sebagaimana dilaporkan Reuters.

Anjing dengan kinerja tertinggi dalam uji coba mendeteksi bau virus corona pada sampel dengan sensitivitas hingga 94,3%, yang berarti risiko rendah hasil negatif palsu, dan spesifisitas hingga 92%, yang berarti risiko rendah hasil positif palsu.

Menurut tim Logan, akurasi ini lebih tinggi dari yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk diagnosis Covid-19. Anjing-anjing tersebut mengungguli tes aliran lateral, yang memiliki sensitivitas keseluruhan antara 58% dan 77%.

Tetapi anjing tidak akan pernah menggantikan tes PCR. Meski akurat, orang yang diidentifikasi positif Covid-19 tetap harus melakukan tes PCR dan karantina untuk mengkonfirmasinya.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular